Skip to main content

Artikel Unggulan

Penumpang Julit...... Bawa Kabur Selimut Bus EKA

Penggunaan AQL tabel dalam inspeksi produk

PENGGUNAAN AQL TABEL 
DALAM RANDOM INSPEKSI -
AQL (Acceptance Quality Level) secara sederhana dapat diartikan Tingkat Penerimaan Kualitas. AQL dalam ilmu statistik dimodelkan dalam sebuah tabel, dimana ada dua buah tabel yang biasa digunakan yakni tabel sample size (tabel berisi jumlah sampling yang diambil untuk setiap range lot/batch), dan satu tabel lagi untuk tabel AQL itu sendiri. 

AQL tabel untuk pemilihan sampling dan level

Asal mula penggunaan AQL tabel adalah oleh pihak militer pada perang dunia I, dimana tabel ini dipergunakan untuk mengetes hasil produksi peluru senapan yang akan digunakan pada perang. Tidaklah mungkin untuk mengecek satu persatu peluru apakah bisa berfungsi dengan baik atau tidak, karena itu kemudian dibuatlah satu tabel statistik yang bisa digunakan untuk memutuskan apakah satu lot/batch produksi peluru itu baik (berfungi dengan baik) atau tidak. Dimana tiap jumlah produk dalam satu lot  yang diinspeksi diambil sampel sesuai dengan tabel di atas.  

Kemudian untuk menentukan apakah produk itu dianggap baik "PASS" dalam sebuah inspeksi digunakan kriteria seperti pada tabel dibawahnya. Dinama kriteria inspeksi tergantung pada jenis produk yang akan di inspeksi.

Akan saya coba jelaskan secara sederhana penggunaan AQL table ini dalam proses produk inspeksi. Semisal, saya akan menginspek pabrik permen, jumlah permen yang akan saya inspek adalah 10.000 butir dalam satu lot. Level inspeksi yang akan dipakai adalah Level I, dengan AQL levelnya adalah 2.5 Mjr (Major) dan 4.0 (minor). Major dan minor adalah bobot defek (cacat) produk yang ditemukan. Maka sesuai dengan tabel di bawah ini yang sudah saya beri tanda kotak. Maka jumlah sampel yang kita ambil pada inspeksi ini adalah bernilai J.
Tabel sampling untuk inspek normal dan spesial inspek

Untuk mengetahui berapa nilai J tersebut kita lihat tabel dibawahnya dan telah saya beri juga tanda kotak untuk mempermudah.

Tabel AQL yang berisi bobot Acc Rej 

Terlihat pada tabel diatas jumlah sampel permen yang diambil berjumlah 80 pc. Sedangkan untuk mengetahui bobot AQL nya tarik garis lurus dari jumlah sampelnya dan potongkan dengan bobot yang telah ditentukan sebelumnya yakni 2.5 Major dan 4.0 minor. Maka nilai yang kita dapat adalah, untuk inspeksi 10.000 permen dengan menggunakan inspeksi Level I, dan AQL 2.5 Mjr/4.0 mnr, maka didapat nilai Accept 5, dan Reject 7.

Nilai Acc 5 dan Rej 7 ini adalah bobot defect yang tidak boleh dilewati/melebihi oleh bobot defect yang kita temukan dalam inspeksi. Apabila ditemukan bobot defect inspeksi melebih nilai AQL ini maka hasil inspeksinya adalah FAIL.
Nilai Acc dan Rej ini bisa diartikan sederhana adalah, Acc adalah banyaknya defek Major dan Rej adalah banyaknya defek minor.

Pada contoh diatas apabila setelah inspeksi kita temukan defek Major sebanyak 4 dan defek minor sebanyak 3, maka hasil inspeksi adalah PASS. Namun bila ditemukan defek Major 6 dan defek minor 4 maka hasil inspeksi adalah FAIL.
Sekian semoga bermanfaat, saya sangat terbuka apabila ada pertanyaan mengenai subyek diatas dan akan saya jawab semampu saya.



Comments

  1. Salam kenal, pak.

    Senang rasanya membaca semua artikel di blog ini, karena suka dukanya hampir sama sewaktu saya masih jadi QC hardline.

    Kalo boleh memperkenalkan diri, nama saya Fadlan, pak.
    Dari 2006-2012 saya bekerja sebagai QC inspector di sebuah trading agent Taiwan yang berkantor di Jakarta.
    Area jelajah saya waktu itu Cirebon (rotan), Jateng (parquet) dan Jatim (indoor-outdoor).

    Teman-teman saya (mungkin teman bapak juga) ada di API, UL-STR, BUT, Steinhoff, CB, Weca..
    Mungkin juga kita saling kenal, pak.. Atau setidaknya, kita pernah inspek bareng di pabrik yang sama.
    Dunia QC terasa sempit ya pak. Kemanapun kita inspek, ketemunya dia lagi dia lagi.. hehe

    Anyway, keep blogging pak.

    Salam,
    Fadlan

    ReplyDelete
    Replies
    1. Salam Kenal Mas Fadlan

      Saya senang juga anda telah membaca tulisan saya, dan meninggalkan komentar :-). Mungkin kita pernah bertemu sebelumnya tapi saya khan pake nama samaran di blog ini.
      Wah rupanya sampeyan sudah pensiun dari Dunia QC Mas, gak sayang hehehe.

      Thanks

      Delete
    2. Nggak pensiun sih, pak.
      Ini lagi ngirim-ngirim lamaran ke beberapa 3rd party inspection dan beberapa buyer.
      Sementara ini nge-freelance di dunia non QC.
      Do'akan semoga ada yang tembus ya pak.

      Thanks and regards.

      Delete
    3. Mas Fadlan coba inbox di email indo.inspector@gmail.com, barangkali ada prospek kerjasama

      Delete
  2. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  3. selamat sore mas,
    baru saja searching metode sampling AQL dan menemukan ini, terimakasih karena postingannya sangat membantu

    kalo nyasar ke stasiun tirtonadi lagi sempetin mampir ke karanganyar ya mas :)
    keep blogging hahaha

    ReplyDelete
  4. Saya sangat senang dgn postingan ini ,sangat membantu saya, saya seorang QC in company/QC pabrik, ingin sekali berkecimpung di QC buyer ,mohon pencerahan dan inspirasi, atau info2 lowongan QC BUYER ,salam kenal

    ReplyDelete
    Replies
    1. Thanks Gan. Cara termudah bagi anda untuk loncat menjadi QC buyer adalah dengan menjalin hubungan baik dengan QC buyer yang pernah datang ke pabrik anda.
      Tunjukkan pada mereka bahwa anda bisa kerja dengan baik dan memiliki potensi untuk menjadi seorang buyer QC. Karena walaupun ada info lowongan QC buyer pasti jumlahnya sedikit, akan lebih cepat dengan cara seperti tersebut diatas.

      Delete

Post a Comment

Tolong biasakan komentar yang baik setelah membaca, saya akan balas jika pertanyaan sesuai topik. Dan tolong jangan meninggalkan link aktif atau spam. Terima kasih

Popular posts from this blog

Penumpang Julit...... Bawa Kabur Selimut Bus EKA

Selimut fasilitas bus EKA Menyambung artikel sebelumnya yakni trip report naik bus EKA dari Solo ke Purbalingga di akhir perjalanan ketika bus sudah memasuki wilayah kabupaten Purbalingga kondektur mulai membersihkan kursi dan merapikan kembali selimut selimut yang disediakan khusus bagi penumpang.  Setahu saya hanya armada bus EKA tertentu saja yang dilengkapi dengan fasilitas tambahan selimut. Selimut yang disediakan menurut saya cukup bagus dan menarik. Dengan warna menarik dan bahan lembut dan hangat tentu memancing "gairah nakal" tersendiri bagi oknum penumpang.  Ketika kondektur telah sampai di kursi bagian depan dia pun berkata kepada sang sopir. Pak selimute ilang siji maneh! Pak selimutnya hilang lagi satu. Kemudian saat kondektur kembali ke kursinya mulai terdengar percakapan mereka berdua mengenai hilangnya selimut tersebut. Sang kondektur sambar atau mengeluh ini adalah selimut kedua yang hilang dalam kurun satu bulan terakhir. Harga satu selimut itu lu

NAIK ANGKOT APA YA??? DARI STASIUN GUBENG KE TERMINAL BUNGURASIH

Stasiun Surabaya Gubeng Baru Bagi anda yang pertama kali datang ke kota Surabaya dengan menggunakan kereta api, anda harap perhatikan hal ini. Ada dua stasiun besar di Surabaya yakni, Stasiun Gubeng melayani jalur lintas Selatan dan Stasiun Pasar Turi yang melayani jalur lintas Utara.  JALUR LINTAS SELATAN kereta yang mengarah ke Banyuwangi, Malang, Kediri, dan Jakarta (lewat Madiun, Solo dan Jogjakarta), sedangkan  JALUR LINTAS UTARA  (kereta yang mengarah ke Lamongan, Babat, Bojonegoro, dan Jakarta (lewat Semarang).  Sejak tahun 2013 semua kereta api Ekonomi, Bisnis dan Ekskutif berjalan langsung di Stasiun Wonokromo alias tidak berhenti di Wonokromo lagi, jadi sekarang semua kereta api terakhir berhenti di Surabaya Gubeng. Ini jelas agak merepotkan apalagi bagi anda yang ingin melanjutkan perjalanan ke arah Sidoarjo atau ke terminal Bungurasih . Stasiun Surabaya Gubeng Lama Namun perlu anda tahu sebelumnya kenapa ada Stasiun Gubeng Baru dan Stasiun Guben

SMOKING ROOM di bandara Juanda

Smooking room di terminal 1 bandara Juanda  Area merokok di bandara Juanda Surabaya -  Tak mudah sekarang bagi para perokok mencari tempat yang nyaman untuk merokok, apalagi di bandara udara. Kenyataannya memang demikian, sebagai seorang perokok saya juga “Tahu Diri” untuk merokok di tempat yang telah disediakan. Nasib perokok, tambah terjepit karena ruang bebas merokok yang disediakan sangat sempit dan terbatas, padahal jumlah perokok yang berada di ruangan tersebut melebihi kapasitasnya. Kalo sudah demikian saya mesti mengalah daripada bisa “mati berdiri” terpanggang asap rokok hehehehe. Di postingan saya sebelumnya SMOKING ROOM di bandara Soekarno Hatta terminal 1 A, ternyata pihak bandara lebih bijak dengan menyediakan taman di tengah tengah gate sebagai area merokok. Ini tentunya lebih “manusiawi” karena para perokok termasuk saya bisa menikmati “hobby” tersebut dengan nyaman dan tidak tersiksa. Smoking pot di bandara Juanda Lain halnya dengan di bandara Juanda