Skip to main content

Artikel Unggulan

Penumpang Julit...... Bawa Kabur Selimut Bus EKA

Dari Stasiun Kertosono ke Surabaya



Sumber: heritage.kereta-api.co.id
Stasiun Kertosono ke  Surabaya - Kereta api sekarang menjadi favorit banyak orang untuk bepergian jarak jauh terutama bagi mereka yang berkantong tipis. Apalagi di pulau Jawa, semenjak rel ganda Jalur Utara Pulau Jawa dioperasikan awal tahun 2014 lebih dari 60 perjalanan kereta api PP melintasi jalur tersebut setiap harinya (kalo tidak salah). 

Untuk perjalanan paling jauh yakni Jakarta - Malang (dan sebaliknya) dapat ditempuh dalam waktu 16 jam, sedangkan Jakarta-Surabaya (dan sebaliknya) bisa tembus 9 jam jika menggunakan KA exe Argo Bromo, sedangkan untuk KA ekonomi waktu tempuh sekitar 12 jam.

Saya rutin menggunakan moda transportasi ini hampir 2 minggu sekali Jakarta-Surabaya dengan KA Kertajaya selama kurang lebih 5 tahun, dan Alhamdulillah 2 tahun terakhir jadwal datang dan berangkat kereta selalu on time. Ya paling terlambat datang 15 sampai 30 menit itu masih dalam batas kewajaran.

Namun pernah saya mengalami kebosanan dan mencoba menggunakan kereta eknomi lainnya yakni KA Brantas dengan tujuan akhir Stasiun Kediri yang jam berangkat dari Jakarta lebih "manusiawi" yakni jam 4 sore dari Stasiun Pasar Senen. Kenapa lebih manusiawi karena jam berangkat tidak terlalu siang seperti KA Kertajaya dan KA Gaya Baru Malam.

Ada pertanyaan mungkin kenapa naik KA Brantas dengan tujuan Kediri padahal rumah saya di daerah Sidoarjo. Jawaban pertama yakni, karena tidak mendapat tiket KA favorit saya tentunya saya harus berpikir ulang bagaimana caranya bisa pulang bertemu dengan keluarga. Jawaban kedua, sebenarnya ada kemudahan juga bagi saya kalau menggunakan KA tujuan Kediri ini.

KA Brantas akan berhenti di Stasiun Kertosono (1 tahun yang lalu sekitar jam 1/2 5 pagi) tapi update terakhir dari teman sesama "PJKA" agak siang bisa tembus jam 6 pagi. Di stasiun ini saya akan turun dan akan meneruskan perjalanan ke rumah saya. Kebetulan rumah saya didaerah Krian, dimana tepat di depan rumah adalah jalan Lintas Propinsi Surabaya Mojokerto yang tentunya bis bis dari arah Solo Madiun, Jombang dan Mojokerto akan lewat di depan rumah.

Namun sebelumnya akan saya jelaskan bagaimana cara untuk pergi melanjutkan perjalanan dari Stasiun Kertosono ke  Surabaya, dari depan stasiun biasanya sudah banyak berkumpul ojek dan becak. Hampiri saja mereka dan bilang mau ke jalan besar arah Surabaya. Kalo anda tidak berani dan kurang Pede biasakan tawar menawar dulu sebelum ada DUSTA antara kita dan tukang Ojek/Becak. 

Tarif umumnya adalah 10 ribu rupiah namun karena baik hati saya sering memberi 15 ribu kepada mereka. Setelah diantar ke tempat tujuan jangan khawatir masalah keamanan karena di daerah tersebut sangat aman ini dikarenakan tempat tersebut adalah memang tempat mencegat bus dari arah Nganjuk ke arah Surabaya.

Pusat oleh oleh  Kertosono, sumber: rahasia-bisnissukes.tk
Anda yang pengen membeli buah tangan juga ada warung kecil di sekitar yang menjual krupuk UPIL atau kerupuk melarat khas Kediri dengan rasanya yang akan membuat anda BERSIN BERSIN setiap kali menggigitnya. MANTAFFF

Butuh waktu yang tidak lama bagi anda untuk mendapat bis tujuan Surabaya, kalo pas bukan akhir pekan anda mungkin beruntung mendapat kursi kosong, namun pas akhir pekan, ya siapkan aja stamina anda untuk capek capek berdiri. Siapkan saja uang pas 12 ribu rupiah untuk tujuan akhir Surabaya dari Kertosono baik itu naik bis Sumber Selamat, Mira, Menggala atau Restu. Fyi bis Harapan Jaya tidak melewati jalan tersebut karena bis bis yang dari arah Kediri dan Tulungagung akan melewati perlintasan setelahnya yakni daerah Obrakan.




Comments

Popular posts from this blog

Penumpang Julit...... Bawa Kabur Selimut Bus EKA

Selimut fasilitas bus EKA Menyambung artikel sebelumnya yakni trip report naik bus EKA dari Solo ke Purbalingga di akhir perjalanan ketika bus sudah memasuki wilayah kabupaten Purbalingga kondektur mulai membersihkan kursi dan merapikan kembali selimut selimut yang disediakan khusus bagi penumpang.  Setahu saya hanya armada bus EKA tertentu saja yang dilengkapi dengan fasilitas tambahan selimut. Selimut yang disediakan menurut saya cukup bagus dan menarik. Dengan warna menarik dan bahan lembut dan hangat tentu memancing "gairah nakal" tersendiri bagi oknum penumpang.  Ketika kondektur telah sampai di kursi bagian depan dia pun berkata kepada sang sopir. Pak selimute ilang siji maneh! Pak selimutnya hilang lagi satu. Kemudian saat kondektur kembali ke kursinya mulai terdengar percakapan mereka berdua mengenai hilangnya selimut tersebut. Sang kondektur sambar atau mengeluh ini adalah selimut kedua yang hilang dalam kurun satu bulan terakhir. Harga satu selimut itu lu

NAIK ANGKOT APA YA??? DARI STASIUN GUBENG KE TERMINAL BUNGURASIH

Stasiun Surabaya Gubeng Baru Bagi anda yang pertama kali datang ke kota Surabaya dengan menggunakan kereta api, anda harap perhatikan hal ini. Ada dua stasiun besar di Surabaya yakni, Stasiun Gubeng melayani jalur lintas Selatan dan Stasiun Pasar Turi yang melayani jalur lintas Utara.  JALUR LINTAS SELATAN kereta yang mengarah ke Banyuwangi, Malang, Kediri, dan Jakarta (lewat Madiun, Solo dan Jogjakarta), sedangkan  JALUR LINTAS UTARA  (kereta yang mengarah ke Lamongan, Babat, Bojonegoro, dan Jakarta (lewat Semarang).  Sejak tahun 2013 semua kereta api Ekonomi, Bisnis dan Ekskutif berjalan langsung di Stasiun Wonokromo alias tidak berhenti di Wonokromo lagi, jadi sekarang semua kereta api terakhir berhenti di Surabaya Gubeng. Ini jelas agak merepotkan apalagi bagi anda yang ingin melanjutkan perjalanan ke arah Sidoarjo atau ke terminal Bungurasih . Stasiun Surabaya Gubeng Lama Namun perlu anda tahu sebelumnya kenapa ada Stasiun Gubeng Baru dan Stasiun Guben

SMOKING ROOM di bandara Juanda

Smooking room di terminal 1 bandara Juanda  Area merokok di bandara Juanda Surabaya -  Tak mudah sekarang bagi para perokok mencari tempat yang nyaman untuk merokok, apalagi di bandara udara. Kenyataannya memang demikian, sebagai seorang perokok saya juga “Tahu Diri” untuk merokok di tempat yang telah disediakan. Nasib perokok, tambah terjepit karena ruang bebas merokok yang disediakan sangat sempit dan terbatas, padahal jumlah perokok yang berada di ruangan tersebut melebihi kapasitasnya. Kalo sudah demikian saya mesti mengalah daripada bisa “mati berdiri” terpanggang asap rokok hehehehe. Di postingan saya sebelumnya SMOKING ROOM di bandara Soekarno Hatta terminal 1 A, ternyata pihak bandara lebih bijak dengan menyediakan taman di tengah tengah gate sebagai area merokok. Ini tentunya lebih “manusiawi” karena para perokok termasuk saya bisa menikmati “hobby” tersebut dengan nyaman dan tidak tersiksa. Smoking pot di bandara Juanda Lain halnya dengan di bandara Juanda