Skip to main content

Artikel Unggulan

Penumpang Julit...... Bawa Kabur Selimut Bus EKA

Suatu malam di kereta api

Suatu malam di kereta api

Hari ini tidak seperti biasa saya pulang ke Surabaya, biasanya saya pulang untuk berjumpa dengan keluarga di setiap hari Jumat sore dan sampai di rumah hari Sabtu dini hari. Minggu ini saya sengaja cuti pada hari Jumat, karena kebetulan saja tiket untuk hari Jumat tidak saya dapatkan maka kuputuskan untuk pulang di hari Kamis. Hari ini bertepatan dengan satu minggu berjalan puasa Ramadhan 2015, dan kebetulan liburan anak sekolah. 
Ternyata, kondisi di stasiun besar Pasar Senen penuh sesak dengan para penumpang kereta, yang mungkin saja memilih mudik lebih awal atau sengaja memulangkan anak istri mereka lebih awal ke kampung halaman masing masing. Sebenarnya walaupun tidak bertepatan dengan hari libur kereta ekonomi tujuan ke Jawa selalu penuh sesak, ini bisa dimaklumi karena moda transportasi ini relatif lebih murah dan nyaman. Apalagi PT KAI dua tahun terakhir telah banyak berbenah untuk meningkatkan pelayanan ke konsumen.

Ya, sebagai pengguna setia kereta api jarak jauh saya patut bersyukur dengan kondisi ini, tiket semakin mudah didapat dengan berbagai macam cara tidak hanya dengan mengantri berlama lama di stasiun, demikian pula dengan kondisi di dalam kereta sendiri, sudah tidak ada pedagang asongan, pengamen atau bahkan copet yang berkeliaran. Sehingga para penumpang bisa menikmati perjalanan dengan aman dan nyaman.

Kondisi dalam gerbong ekonomi yang kini sudah dilengkapi dengan AC
Para penumpang pun bisa beristirahat dan tidur dengan nyenyak karena hawa dalam gerbong yang sejuk karena setiap gerbong sudah dilengkapi dengan AC. Para penumpang yang merokok pun dibatasi ruang geraknya karena tidak diperbolehkan lahi merokok dalam setiap jengkal area kereta. Namun masih ada yang mencoba mencuri curi dengan merokok di kamar mandi.

Barang bawaan penumpang 
Saya sendiri adalah perokok berat namun masih bisa mengontrol diri untuk tidak merokok selama perjalanan. Mungkin karena saya sudah paham betul peraturan di dalam kereta. Yang justru membuat saya jengkel adalah para penumpang baru serta cowok cowok ALAY, yang merasa sok tahu dan justru mengabaikan peraturan yang ada. Bagi mereka mungkin kereta yang sekarang sama seperti kereta kereta jaman BAHEULA.

Padahal kalo kita menaati peraturan yang ada maka itu akan membawa dampak positif bagi kita, memang ruang lingkup kita agak dibatasi. Namun sebenarnya pembatasan tersebut bermanfaat bagi kita sendiri dan orang lain. Semoga kita lebih bijak dan mau menaati peraturan yang ada.


Comments

Popular posts from this blog

Penumpang Julit...... Bawa Kabur Selimut Bus EKA

Selimut fasilitas bus EKA Menyambung artikel sebelumnya yakni trip report naik bus EKA dari Solo ke Purbalingga di akhir perjalanan ketika bus sudah memasuki wilayah kabupaten Purbalingga kondektur mulai membersihkan kursi dan merapikan kembali selimut selimut yang disediakan khusus bagi penumpang.  Setahu saya hanya armada bus EKA tertentu saja yang dilengkapi dengan fasilitas tambahan selimut. Selimut yang disediakan menurut saya cukup bagus dan menarik. Dengan warna menarik dan bahan lembut dan hangat tentu memancing "gairah nakal" tersendiri bagi oknum penumpang.  Ketika kondektur telah sampai di kursi bagian depan dia pun berkata kepada sang sopir. Pak selimute ilang siji maneh! Pak selimutnya hilang lagi satu. Kemudian saat kondektur kembali ke kursinya mulai terdengar percakapan mereka berdua mengenai hilangnya selimut tersebut. Sang kondektur sambar atau mengeluh ini adalah selimut kedua yang hilang dalam kurun satu bulan terakhir. Harga satu selimut itu lu

NAIK ANGKOT APA YA??? DARI STASIUN GUBENG KE TERMINAL BUNGURASIH

Stasiun Surabaya Gubeng Baru Bagi anda yang pertama kali datang ke kota Surabaya dengan menggunakan kereta api, anda harap perhatikan hal ini. Ada dua stasiun besar di Surabaya yakni, Stasiun Gubeng melayani jalur lintas Selatan dan Stasiun Pasar Turi yang melayani jalur lintas Utara.  JALUR LINTAS SELATAN kereta yang mengarah ke Banyuwangi, Malang, Kediri, dan Jakarta (lewat Madiun, Solo dan Jogjakarta), sedangkan  JALUR LINTAS UTARA  (kereta yang mengarah ke Lamongan, Babat, Bojonegoro, dan Jakarta (lewat Semarang).  Sejak tahun 2013 semua kereta api Ekonomi, Bisnis dan Ekskutif berjalan langsung di Stasiun Wonokromo alias tidak berhenti di Wonokromo lagi, jadi sekarang semua kereta api terakhir berhenti di Surabaya Gubeng. Ini jelas agak merepotkan apalagi bagi anda yang ingin melanjutkan perjalanan ke arah Sidoarjo atau ke terminal Bungurasih . Stasiun Surabaya Gubeng Lama Namun perlu anda tahu sebelumnya kenapa ada Stasiun Gubeng Baru dan Stasiun Guben

SMOKING ROOM di bandara Juanda

Smooking room di terminal 1 bandara Juanda  Area merokok di bandara Juanda Surabaya -  Tak mudah sekarang bagi para perokok mencari tempat yang nyaman untuk merokok, apalagi di bandara udara. Kenyataannya memang demikian, sebagai seorang perokok saya juga “Tahu Diri” untuk merokok di tempat yang telah disediakan. Nasib perokok, tambah terjepit karena ruang bebas merokok yang disediakan sangat sempit dan terbatas, padahal jumlah perokok yang berada di ruangan tersebut melebihi kapasitasnya. Kalo sudah demikian saya mesti mengalah daripada bisa “mati berdiri” terpanggang asap rokok hehehehe. Di postingan saya sebelumnya SMOKING ROOM di bandara Soekarno Hatta terminal 1 A, ternyata pihak bandara lebih bijak dengan menyediakan taman di tengah tengah gate sebagai area merokok. Ini tentunya lebih “manusiawi” karena para perokok termasuk saya bisa menikmati “hobby” tersebut dengan nyaman dan tidak tersiksa. Smoking pot di bandara Juanda Lain halnya dengan di bandara Juanda