Skip to main content

Artikel Unggulan

Penumpang Julit...... Bawa Kabur Selimut Bus EKA

Lokomotif Tua di Stasiun Pasar Turi

Lokomotif Tua Stasiun Pasar Turi

Sebagai pengguna setia kereta api, stasiun Pasar Turi Surabaya tentunya tidak asing bagi saya, semua seluk beluk stasiun hampir saya ketahui. Kini stasiun terbesar kedua di Surabaya yang melayani jalur keberangkatan kereta lewat pantai utara Jawa ini terus berbenah. 

Pelataran depan stasiun direnovasi dengan dibangunnya pedestrian baru yang cantik dengan ciri khas bola bola cor besar. Mudah-mudahan dengan dibangunnya pedestrian baru tersebut tidak tambah dimanfaatkan menjadi "lahan bagus" bagi pedagang atau warung warung yang dulunya mangkal di tempat tersebut. 

Ada satu fakta unik yang baru saja NGEHHH atau saya sadari beberapa saat yang lalu. Kalo anda sering atau pernah ke stasiun Pasar Turi Surabaya tentunya anda akan melihat di tengah lapangan parkir terdapat satu lokomotif tua yang berwarna hitam berdiri dengan gagah layaknya monumen. Awalnya saya hanya menganggap kereta tua tersebut hanya sebagai benda pajangan semata dan peninggalan bersejarah tentunya.


Namun beberapa kali saya amati dan perhatikan ternyata lokomotif tersebut akan mengeluarkan bunyi seperti kereta yang sedang akan berjalan di saat yang bersamaan dengan jadwal kereta yang hendak berangkat pada saat yang sama. Awalnya saya anggap itu hanya sebuah kebetulan, namun ternyata memang benar itulah kenyataannya setiap kali ada kereta yang hendak berangkat maka lokomotif tua itu akan berbunyi dan bergerak seperti kereta yang hendak berangkat. Sebenarnya akan lebih bagus jika dilihat pada malam hari karena lampu lampu di lokomotif akan menyala.

Ah ternyata setiap stasiun di Indonesia memiliki keunikan masing masing yang sayang sekali untuk dilewatkan. Seperti halnya lokomotif tua di stasiun Pasar Turi Surabaya.

Comments

Popular posts from this blog

Penumpang Julit...... Bawa Kabur Selimut Bus EKA

Selimut fasilitas bus EKA Menyambung artikel sebelumnya yakni trip report naik bus EKA dari Solo ke Purbalingga di akhir perjalanan ketika bus sudah memasuki wilayah kabupaten Purbalingga kondektur mulai membersihkan kursi dan merapikan kembali selimut selimut yang disediakan khusus bagi penumpang.  Setahu saya hanya armada bus EKA tertentu saja yang dilengkapi dengan fasilitas tambahan selimut. Selimut yang disediakan menurut saya cukup bagus dan menarik. Dengan warna menarik dan bahan lembut dan hangat tentu memancing "gairah nakal" tersendiri bagi oknum penumpang.  Ketika kondektur telah sampai di kursi bagian depan dia pun berkata kepada sang sopir. Pak selimute ilang siji maneh! Pak selimutnya hilang lagi satu. Kemudian saat kondektur kembali ke kursinya mulai terdengar percakapan mereka berdua mengenai hilangnya selimut tersebut. Sang kondektur sambar atau mengeluh ini adalah selimut kedua yang hilang dalam kurun satu bulan terakhir. Harga satu selimut itu lu

NAIK ANGKOT APA YA??? DARI STASIUN GUBENG KE TERMINAL BUNGURASIH

Stasiun Surabaya Gubeng Baru Bagi anda yang pertama kali datang ke kota Surabaya dengan menggunakan kereta api, anda harap perhatikan hal ini. Ada dua stasiun besar di Surabaya yakni, Stasiun Gubeng melayani jalur lintas Selatan dan Stasiun Pasar Turi yang melayani jalur lintas Utara.  JALUR LINTAS SELATAN kereta yang mengarah ke Banyuwangi, Malang, Kediri, dan Jakarta (lewat Madiun, Solo dan Jogjakarta), sedangkan  JALUR LINTAS UTARA  (kereta yang mengarah ke Lamongan, Babat, Bojonegoro, dan Jakarta (lewat Semarang).  Sejak tahun 2013 semua kereta api Ekonomi, Bisnis dan Ekskutif berjalan langsung di Stasiun Wonokromo alias tidak berhenti di Wonokromo lagi, jadi sekarang semua kereta api terakhir berhenti di Surabaya Gubeng. Ini jelas agak merepotkan apalagi bagi anda yang ingin melanjutkan perjalanan ke arah Sidoarjo atau ke terminal Bungurasih . Stasiun Surabaya Gubeng Lama Namun perlu anda tahu sebelumnya kenapa ada Stasiun Gubeng Baru dan Stasiun Guben

SMOKING ROOM di bandara Juanda

Smooking room di terminal 1 bandara Juanda  Area merokok di bandara Juanda Surabaya -  Tak mudah sekarang bagi para perokok mencari tempat yang nyaman untuk merokok, apalagi di bandara udara. Kenyataannya memang demikian, sebagai seorang perokok saya juga “Tahu Diri” untuk merokok di tempat yang telah disediakan. Nasib perokok, tambah terjepit karena ruang bebas merokok yang disediakan sangat sempit dan terbatas, padahal jumlah perokok yang berada di ruangan tersebut melebihi kapasitasnya. Kalo sudah demikian saya mesti mengalah daripada bisa “mati berdiri” terpanggang asap rokok hehehehe. Di postingan saya sebelumnya SMOKING ROOM di bandara Soekarno Hatta terminal 1 A, ternyata pihak bandara lebih bijak dengan menyediakan taman di tengah tengah gate sebagai area merokok. Ini tentunya lebih “manusiawi” karena para perokok termasuk saya bisa menikmati “hobby” tersebut dengan nyaman dan tidak tersiksa. Smoking pot di bandara Juanda Lain halnya dengan di bandara Juanda

Archive

Show more