Skip to main content

Artikel Unggulan

Penumpang Julit...... Bawa Kabur Selimut Bus EKA

Pejuang PJKA Pulang Jumat Kembali Ahad

Foto koleksi pribadi
Sengaja saya buat postingan ini karena dari dashboard blogger ternyata ada entri yang menampilkan kata kunci seperti judul posting diatas. PJKA bukanlah kepanjangan dari Perusahaan Jawatan Kereta Api cikal bakal PT KAI sekarang, melainkan Pulang Jumat Kembali Ahad. PJKA adalah julukan yang diberikan kepada orang orang yang bekerja di Jakarta atau kota kota besar lainnya di hari hari kerja dan akan pulang ke rumah masing masing setiap akhir pekan.

Foto koleksi pribadi
Rumah atau kediaman mereka rata rata berjarak cukup jauh, kalo menurut saya minimal mereka tinggal di Cirebon dan bekerja di Jakarta. Sejauh yang saya tahu ada 2 kelompok besar PJKA, yakni kelompok Utara dan Selatan. Pembagian ini atas daerah mereka berasal, kelompok Utara yakni mereka yang tinggal di wilayah pantai utara Jawa, seperti Cirebon, Tegal, Pekalongan, Semarang, Cepu, Bojonegoro dan Surabaya. Sedangkan kelompok Selatan adalah yang tinggal di Purwokerto, Kebumen, Cilacap, Kutoarjo, Yogyakarta, Solo, dan Madiun.
Kereta yang biasa digunakan kelompok Utara adalah Kertajaya, Tawang Jaya dan Tegal Arum. Sedangkan untuk kelompok Selatan kereta andalannya adalah Progo, Bengawan, Brantas dan Gaya Baru Malam Selatan.

Tidak sedikit orang orang yang bekerja di Jakarta dan menjadi "anggota" PJKA ini. Saya sendiri mungkin salah satunya :-). Saya mungkin berada pada level menengah karena "BARU 5 TAHUN" menjalani hal ini tiap minggunya. Tidak sedikit yang sudah mendapat predikat "SENIOR" PJKA, karena masa menjalani hal ini cukup panjang. Ada yang bahkan sampai 15 tahun lebih pulang bolak balik Jakarta ke rumah tiap minggunya. Rata rata anggota PJKA ini setiap bulannya telah merencanakan perjalanannya dengan membeli tiket secara resmi dan bukan dengan jalan menjadi PENUMPANG GELAP. 

Setidaknya ada 3 alasan yang mendasari mengapa PJKA (Pulang Jumat Kembali Ahad) menjalani hal ini,
1. Sudah merasa nyaman dengan pekerjaan di Jakarta dan merasa tidak bisa mencari pekerjaan dengan gaji fasilitas yang didapat sekarang di tempat tinggal tetapnya,
2. Karena istri adalah PNS atau BUMN di tempat asal sehingga merasa eman eman atau sia sia jika harus meninggalkan pekerjaan untuk ikut serta mendampingi suami,
3. Alasan ini yang paling banyak saya dapati, mereka atau saya memang tidak ingin membawa keluarga ke daerah seputaran Jakarta untuk tinggal bersama.

Alasan nomer 3 adalah alasan terkuat bagi kita, hal ini karena kita tahu lingkungan di Jakarta menurut saya tidak layak untuk perkembangan hidup anak. Lingkungan dengan pola hidup hedonisme membuat orang orang di Jakarta kurang peduli dengan lingkungan sekitarnya. Saya sendiri tidak memungkiri hal ini juga terjadi juga di semua kota besar di Indonesia namun tidaklah separah di Jakarta.






Tags: "TIPS JITU" CARA DAPETIN TIKET KERETA API LEBARANBAYAR TIKET KERETA DI ATM BCACARA CETAK TIKET KERETA SENDIRIHAL PENTING PADA PEMESANAN TIKET SECARA ONLINEPEJUANG PJKAKEJADIAN UNIK DI KERETA APILARANGAN DI DALAM GERBONG KERETA APITips Naik Kereta Api Ekonomi Jarak Jauh



Comments

  1. wogh, 5tahun itu termasuk newbie? :O
    saya melakoni PJKA baru sekitar 8bulan.. banyak cerita yang diambil oleh para pelaku PJKA.

    salam PJKA! :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Thanks Mas El, selamat menempuh jalan hidup sebagai anggota PJKA :-)
      Jalani saja dengan ikhlas dan gembira, dan tulis dalam Diary anda. Semangat....

      Delete

Post a Comment

Tolong biasakan komentar yang baik setelah membaca, saya akan balas jika pertanyaan sesuai topik. Dan tolong jangan meninggalkan link aktif atau spam. Terima kasih

Popular posts from this blog

Penumpang Julit...... Bawa Kabur Selimut Bus EKA

Selimut fasilitas bus EKA Menyambung artikel sebelumnya yakni trip report naik bus EKA dari Solo ke Purbalingga di akhir perjalanan ketika bus sudah memasuki wilayah kabupaten Purbalingga kondektur mulai membersihkan kursi dan merapikan kembali selimut selimut yang disediakan khusus bagi penumpang.  Setahu saya hanya armada bus EKA tertentu saja yang dilengkapi dengan fasilitas tambahan selimut. Selimut yang disediakan menurut saya cukup bagus dan menarik. Dengan warna menarik dan bahan lembut dan hangat tentu memancing "gairah nakal" tersendiri bagi oknum penumpang.  Ketika kondektur telah sampai di kursi bagian depan dia pun berkata kepada sang sopir. Pak selimute ilang siji maneh! Pak selimutnya hilang lagi satu. Kemudian saat kondektur kembali ke kursinya mulai terdengar percakapan mereka berdua mengenai hilangnya selimut tersebut. Sang kondektur sambar atau mengeluh ini adalah selimut kedua yang hilang dalam kurun satu bulan terakhir. Harga satu selimut itu lu

NAIK ANGKOT APA YA??? DARI STASIUN GUBENG KE TERMINAL BUNGURASIH

Stasiun Surabaya Gubeng Baru Bagi anda yang pertama kali datang ke kota Surabaya dengan menggunakan kereta api, anda harap perhatikan hal ini. Ada dua stasiun besar di Surabaya yakni, Stasiun Gubeng melayani jalur lintas Selatan dan Stasiun Pasar Turi yang melayani jalur lintas Utara.  JALUR LINTAS SELATAN kereta yang mengarah ke Banyuwangi, Malang, Kediri, dan Jakarta (lewat Madiun, Solo dan Jogjakarta), sedangkan  JALUR LINTAS UTARA  (kereta yang mengarah ke Lamongan, Babat, Bojonegoro, dan Jakarta (lewat Semarang).  Sejak tahun 2013 semua kereta api Ekonomi, Bisnis dan Ekskutif berjalan langsung di Stasiun Wonokromo alias tidak berhenti di Wonokromo lagi, jadi sekarang semua kereta api terakhir berhenti di Surabaya Gubeng. Ini jelas agak merepotkan apalagi bagi anda yang ingin melanjutkan perjalanan ke arah Sidoarjo atau ke terminal Bungurasih . Stasiun Surabaya Gubeng Lama Namun perlu anda tahu sebelumnya kenapa ada Stasiun Gubeng Baru dan Stasiun Guben

SMOKING ROOM di bandara Juanda

Smooking room di terminal 1 bandara Juanda  Area merokok di bandara Juanda Surabaya -  Tak mudah sekarang bagi para perokok mencari tempat yang nyaman untuk merokok, apalagi di bandara udara. Kenyataannya memang demikian, sebagai seorang perokok saya juga “Tahu Diri” untuk merokok di tempat yang telah disediakan. Nasib perokok, tambah terjepit karena ruang bebas merokok yang disediakan sangat sempit dan terbatas, padahal jumlah perokok yang berada di ruangan tersebut melebihi kapasitasnya. Kalo sudah demikian saya mesti mengalah daripada bisa “mati berdiri” terpanggang asap rokok hehehehe. Di postingan saya sebelumnya SMOKING ROOM di bandara Soekarno Hatta terminal 1 A, ternyata pihak bandara lebih bijak dengan menyediakan taman di tengah tengah gate sebagai area merokok. Ini tentunya lebih “manusiawi” karena para perokok termasuk saya bisa menikmati “hobby” tersebut dengan nyaman dan tidak tersiksa. Smoking pot di bandara Juanda Lain halnya dengan di bandara Juanda

Archive

Show more