Skip to main content

Artikel Unggulan

Penumpang Julit...... Bawa Kabur Selimut Bus EKA

Larangan Bagi Penumpang di Dalam Gerbong Kereta Api


Larangan bagi Penumpang Kereta Api - Saya kurang tahu pasti sejak kapan ada papan dan sticker larangan yang tertempel pada gerbong kereta ekonomi. Seingat saya sebulan terakhir belum ada papan tersebut, namun berita nya sudah nyaring terdengar di grup Medsos milik saya. 

Dua tahun yang lalu kurang lebih ya wajah perkeretaapian Indonesia telah banyak berubah, tidak ada penumpang yang berdiri, penumpang gelap, apalagi pedagang asongan. Semua penumpang duduk manis di bangku masing masing sesuai dengan tiket nya. Hawa dalam gerbong pun terasa sejuk karena sudah dilengkapi dengan pendingin udara. Namun tentu saja semua hal tersebut memerlukan "TEBUSAN" yakni naiknya harga tiket kereta api ekonomi jarak jauh. Bagi saya hal itu wajar wajar saya kalo pepatah orang Jawa bilang "ONO RUPO ONO REGO"


Dulu jarang sekali saya bertemu dengan cewek cewek cantik yang mau berpanas panas di dalam gerbong kereta api ekonomi. Kini hal itu sering saya jumpai begitu juga orang orang yang kelihatan perlente tampilannya mau naik kereta ekonomi. Dengan harga yang relatif murah dibandingkan dengan naik bus akhirnya kereta api naik pamor. Dan lambat laun pengguna kereta api dari tahun ke tahun semakin meningkat. 

Namun seiring waktu juga ada kebijakan atau peraturan yang dibuat PT KAI agak membatasi ruang gerak penumpang yang memiliki kebiasaan NYELENEH. Misalnya sekarang tidak mudah bagi perokok seperti saya meluangkan sejenak hobi saya tersebut. Merokok dalam kereta kini tegas sanksinya yakni diturunkan di stasiun terdekat jika tertangkap tangan, di stasiun pun demikian area merokok disediakan di tempat yang jauh cenderung di awal dan akhir dan gerbong. Kalo peraturan tersebut saya masih memaklumi. 







Namun setidaknya ada 2 buah larangan baru yang tertera pada tiket yang dipasang di setiap gerbong kereta api, yakni tidur di area manapun kecuali di kursi dan dilarang memasak atau memanaskan makanan dengan menggunakan peralatan elektronik di dalam kereta. Larangan yang pertama mungkin dianggap paling sadis dan ekstrim bagi "PJKA" atau penglaju macam saya walaupun saya jarang sekali tidur di bawah lantai gerbong apalagi kolong kursi, namun bagi mereka yang tidak terbiasa tidur dengan duduk dan harus tidur selonjor mungkin larangan ini membatasi hak asasi mereka sebagai pengguna setia kereta api. 



Khusus untuk larangan kedua saya hanya melihat sisi positifnya saja, beban listrik untuk peralatan masak yang menghasilkan panas memang cukup besar dan mungkin ini bisa menyebabkan aliran listrik akan putus karena beban berat tambahan tersebut. Apalagi jika dalam satu gerbong semua penumpang memasak air atau memanaskan bekal bawaan mereka. Kadang penumpang awam juga tidak memiliki pola pikir yang sama, mereka menganggap dengan adanya colokan listrik di setiap bangku mereka bebas akan memakainya, bisa jadi suatu saat ada penumpang membawa lemari pendingin kecil untuk berjualan minuman dingin. Kita memiliki hak sebagai penumpang namun kita juga memiliki kewajiban untuk mematuhi peraturan yang sudah dibuat demi kebaikan bersama.





Tags: "TIPS JITU" CARA DAPETIN TIKET KERETA API LEBARANBAYAR TIKET KERETA DI ATM BCACARA CETAK TIKET KERETA SENDIRIHAL PENTING PADA PEMESANAN TIKET SECARA ONLINEPEJUANG PJKAKEJADIAN UNIK DI KERETA APITips Naik Kereta Api Ekonomi Jarak JauhCara Membatalkan dan Merubah Jadwal Tiket Kereta ApiTips Memilih Kursi Favorit di Kereta Api

Comments

Post a Comment

Tolong biasakan komentar yang baik setelah membaca, saya akan balas jika pertanyaan sesuai topik. Dan tolong jangan meninggalkan link aktif atau spam. Terima kasih

Popular posts from this blog

Penumpang Julit...... Bawa Kabur Selimut Bus EKA

Selimut fasilitas bus EKA Menyambung artikel sebelumnya yakni trip report naik bus EKA dari Solo ke Purbalingga di akhir perjalanan ketika bus sudah memasuki wilayah kabupaten Purbalingga kondektur mulai membersihkan kursi dan merapikan kembali selimut selimut yang disediakan khusus bagi penumpang.  Setahu saya hanya armada bus EKA tertentu saja yang dilengkapi dengan fasilitas tambahan selimut. Selimut yang disediakan menurut saya cukup bagus dan menarik. Dengan warna menarik dan bahan lembut dan hangat tentu memancing "gairah nakal" tersendiri bagi oknum penumpang.  Ketika kondektur telah sampai di kursi bagian depan dia pun berkata kepada sang sopir. Pak selimute ilang siji maneh! Pak selimutnya hilang lagi satu. Kemudian saat kondektur kembali ke kursinya mulai terdengar percakapan mereka berdua mengenai hilangnya selimut tersebut. Sang kondektur sambar atau mengeluh ini adalah selimut kedua yang hilang dalam kurun satu bulan terakhir. Harga satu selimut itu lu

NAIK ANGKOT APA YA??? DARI STASIUN GUBENG KE TERMINAL BUNGURASIH

Stasiun Surabaya Gubeng Baru Bagi anda yang pertama kali datang ke kota Surabaya dengan menggunakan kereta api, anda harap perhatikan hal ini. Ada dua stasiun besar di Surabaya yakni, Stasiun Gubeng melayani jalur lintas Selatan dan Stasiun Pasar Turi yang melayani jalur lintas Utara.  JALUR LINTAS SELATAN kereta yang mengarah ke Banyuwangi, Malang, Kediri, dan Jakarta (lewat Madiun, Solo dan Jogjakarta), sedangkan  JALUR LINTAS UTARA  (kereta yang mengarah ke Lamongan, Babat, Bojonegoro, dan Jakarta (lewat Semarang).  Sejak tahun 2013 semua kereta api Ekonomi, Bisnis dan Ekskutif berjalan langsung di Stasiun Wonokromo alias tidak berhenti di Wonokromo lagi, jadi sekarang semua kereta api terakhir berhenti di Surabaya Gubeng. Ini jelas agak merepotkan apalagi bagi anda yang ingin melanjutkan perjalanan ke arah Sidoarjo atau ke terminal Bungurasih . Stasiun Surabaya Gubeng Lama Namun perlu anda tahu sebelumnya kenapa ada Stasiun Gubeng Baru dan Stasiun Guben

SMOKING ROOM di bandara Juanda

Smooking room di terminal 1 bandara Juanda  Area merokok di bandara Juanda Surabaya -  Tak mudah sekarang bagi para perokok mencari tempat yang nyaman untuk merokok, apalagi di bandara udara. Kenyataannya memang demikian, sebagai seorang perokok saya juga “Tahu Diri” untuk merokok di tempat yang telah disediakan. Nasib perokok, tambah terjepit karena ruang bebas merokok yang disediakan sangat sempit dan terbatas, padahal jumlah perokok yang berada di ruangan tersebut melebihi kapasitasnya. Kalo sudah demikian saya mesti mengalah daripada bisa “mati berdiri” terpanggang asap rokok hehehehe. Di postingan saya sebelumnya SMOKING ROOM di bandara Soekarno Hatta terminal 1 A, ternyata pihak bandara lebih bijak dengan menyediakan taman di tengah tengah gate sebagai area merokok. Ini tentunya lebih “manusiawi” karena para perokok termasuk saya bisa menikmati “hobby” tersebut dengan nyaman dan tidak tersiksa. Smoking pot di bandara Juanda Lain halnya dengan di bandara Juanda