Skip to main content

Artikel Unggulan

Penumpang Julit...... Bawa Kabur Selimut Bus EKA

PUSPA AGRO SIDOARJO??? DIAM DALAM SEPI

Pusat Beras dan Palawija
Dua minggu yang lalu iseng-iseng setelah mengantar mertua ke rumah adik ipar. Daripada pulang ke rumah karena hari masih sore, saya belokkan mobil ke arah kanan jalan memasuki Puspa Agro Sidoarjo yang letaknya tidak jauh dari pertigaan Kletek yang mengarah ke Krian. Rekreasi sederhana sekaligus mengajarkan putri sulung saya untuk belajar fotografi walaupun dari kamera ponsel, dan ke depannya untuk mencoba membuatnya senang menulis seperti ayahnya :-). 

Untuk memasuki area pasar pertanian atau agro bisnis ini cukup membayar tiket parkir mobil sebesar 4 ribu rupiah saja.

Bangunan menara di bunderan Puspa Agro Sidoarjo
Dari sumber dari internet, tidak sedikit biaya yang dikeluarkan Pemerintah provinsi Jawa Timur untuk membangun Puspa Agro ini, hampir 500 miliar rupiah alias setengah Triliun rupiah, WOW. Di dalamnya dibangun berbagai macam sarana, antara lain pergudangan, balai pertemuan, pujasera, area perkantoran, balai lelang, dan juga Puspa Biotech sebagai laboratorium pengembangan pertanian, perikanan dan budidaya. Serta ada juga RUSUNAWA di sisi depan sebelah kiri pintu masuk Puspa Agro.

PUSPA BIOTECH di Puspa Agro Sidoarjo
Sebuah proyek ambisius dan penuh dengan perencanaan tentunya. Namun apa yang saya dapati di dalamnya sangat berbeda, mungkin sudah sore kondisi sudah sepi atau bagaimana saya kurang tahu. Namun di saat hari minggu beberapa bulan yang lalu saat saya mengantar putri saya lomba Drum Band kondisi lapak lapak di dalamnya juga sepi. Saya mencoba berputar-putar mengelilingi satu demi satu gedung yang ada mulai dari Gedung Aneka Produk, Gedung Beras dan Palawija, Gedung Buah, dan Gedung Daging dan Ikan namun hanya ada kegiatan kecil yang terjadi. Banyak lapak-lapak pedagang kosong dan tidak berpenghuni.

Tujuan dari Pemprov Jawa Timur membangun pusat pasar agro (pertanian) ini sebenarnya sangat baik sebagai wilayah yang menjembatani antara petani dari desa dan pedagang di kota. Sebuah proyek pembangunan yang berkonsep sebenarnya namun tindak lanjutnya yang tidak ada. Sayang sekali proyek yang menelan miliaran uang rakyat menjadi terbengkalai dan tidak bisa memberi nilai tambah bagi rakyat Jawa Timur. Saya tidak tahu Dinas Pemprov mana yang harus disalahkan dalam hal ini, saya mengharapkan adanya turun tangan pemerintah yang lebih serius pada proyek ini agar tidak terbengkalai seperti Hambalang.
Pusat Aneka Produk


Pusat  Buah

Pusat Daging dan Buah

Puspa agro harusnya menjadi pusat jual beli barang agro atau pertanian bagi rakyat dan menjadi pusat studi wisata agro bagi siswa didik, tidak hanya menjadi tempat jalan atau lari pagi saja bagi masyarakat sekitar. Dana sedemikian besar dari rakyat harusnya bisa menjadi sesuatu yang lebih dari itu, memang memelihara dan merawat lebih susah daripada hanya membangun. Anda-anda yang terlibat didalamnya kelak akan dimintai pertanggungjawaban mengenai hal ini.

Satu hal yang masih menjadi teka-teki bagi saya yakni, di Rusunawa Puspa Agro Sidoarjo di dalamnya saya melihat banyak expatriat atau orang-orang asing yang berkeliaran di dalamnya, begitu juga orang-orang dari Afrika, Timur Tengah, Bule, Korea ataupun Jepang . 

Saya masih mencoba mencari sumber yang valid akan keberadaan mereka. Jangan jangan bangunan apartemen tersebut sengaja disewakan oleh oleh pihak tertentu demi kepentingan pribadi di atas bangunan yang didanai uang rakyat.

Comments

Popular posts from this blog

Penumpang Julit...... Bawa Kabur Selimut Bus EKA

Selimut fasilitas bus EKA Menyambung artikel sebelumnya yakni trip report naik bus EKA dari Solo ke Purbalingga di akhir perjalanan ketika bus sudah memasuki wilayah kabupaten Purbalingga kondektur mulai membersihkan kursi dan merapikan kembali selimut selimut yang disediakan khusus bagi penumpang.  Setahu saya hanya armada bus EKA tertentu saja yang dilengkapi dengan fasilitas tambahan selimut. Selimut yang disediakan menurut saya cukup bagus dan menarik. Dengan warna menarik dan bahan lembut dan hangat tentu memancing "gairah nakal" tersendiri bagi oknum penumpang.  Ketika kondektur telah sampai di kursi bagian depan dia pun berkata kepada sang sopir. Pak selimute ilang siji maneh! Pak selimutnya hilang lagi satu. Kemudian saat kondektur kembali ke kursinya mulai terdengar percakapan mereka berdua mengenai hilangnya selimut tersebut. Sang kondektur sambar atau mengeluh ini adalah selimut kedua yang hilang dalam kurun satu bulan terakhir. Harga satu selimut itu lu

NAIK ANGKOT APA YA??? DARI STASIUN GUBENG KE TERMINAL BUNGURASIH

Stasiun Surabaya Gubeng Baru Bagi anda yang pertama kali datang ke kota Surabaya dengan menggunakan kereta api, anda harap perhatikan hal ini. Ada dua stasiun besar di Surabaya yakni, Stasiun Gubeng melayani jalur lintas Selatan dan Stasiun Pasar Turi yang melayani jalur lintas Utara.  JALUR LINTAS SELATAN kereta yang mengarah ke Banyuwangi, Malang, Kediri, dan Jakarta (lewat Madiun, Solo dan Jogjakarta), sedangkan  JALUR LINTAS UTARA  (kereta yang mengarah ke Lamongan, Babat, Bojonegoro, dan Jakarta (lewat Semarang).  Sejak tahun 2013 semua kereta api Ekonomi, Bisnis dan Ekskutif berjalan langsung di Stasiun Wonokromo alias tidak berhenti di Wonokromo lagi, jadi sekarang semua kereta api terakhir berhenti di Surabaya Gubeng. Ini jelas agak merepotkan apalagi bagi anda yang ingin melanjutkan perjalanan ke arah Sidoarjo atau ke terminal Bungurasih . Stasiun Surabaya Gubeng Lama Namun perlu anda tahu sebelumnya kenapa ada Stasiun Gubeng Baru dan Stasiun Guben

SMOKING ROOM di bandara Juanda

Smooking room di terminal 1 bandara Juanda  Area merokok di bandara Juanda Surabaya -  Tak mudah sekarang bagi para perokok mencari tempat yang nyaman untuk merokok, apalagi di bandara udara. Kenyataannya memang demikian, sebagai seorang perokok saya juga “Tahu Diri” untuk merokok di tempat yang telah disediakan. Nasib perokok, tambah terjepit karena ruang bebas merokok yang disediakan sangat sempit dan terbatas, padahal jumlah perokok yang berada di ruangan tersebut melebihi kapasitasnya. Kalo sudah demikian saya mesti mengalah daripada bisa “mati berdiri” terpanggang asap rokok hehehehe. Di postingan saya sebelumnya SMOKING ROOM di bandara Soekarno Hatta terminal 1 A, ternyata pihak bandara lebih bijak dengan menyediakan taman di tengah tengah gate sebagai area merokok. Ini tentunya lebih “manusiawi” karena para perokok termasuk saya bisa menikmati “hobby” tersebut dengan nyaman dan tidak tersiksa. Smoking pot di bandara Juanda Lain halnya dengan di bandara Juanda

Archive

Show more