Skip to main content

Artikel Unggulan

Penumpang Julit...... Bawa Kabur Selimut Bus EKA

Mau Tahu Harga Makanan dan Minuman di Restoran Kereta Api???

Sajian nasi rames di restoran Kereta Api kelas ekonomi

Anda yang baru bepergian dengan naik kereta api jarak jauh dengan kelas apa saja baik ekonomi, bisnis dan eksekutif sebaiknya simak informasi berikut ini. Sekarang pedagang asongan tidak boleh naik dan berdagang di dalam kereta, masuk ke dalam area stasiun juga dilarang. Dulu dengan mudah kita memperoleh makanan dan minuman di perjalanan sekarang hanya ada pihak RESKA atau restoran kereta api saja yang boleh berjualan, "MONOPOLI" bahasa kerennya. Jadi dengan sepihak mereka bisa menentukan harga pasar. Lebih baik membawa bekal makanan dan minuman yang cukup selama perjalanan di kereta, minimal satu botol besar air mineral, satu bungkus nasi dan lauknya serta obat anti mabuk atau masuk angin. 

Bagi anda yang sering bepergian seperti saya hanya cukup berbekal air minum dan obat tolak angin saja. Karena selang tiga jam perjalanan dari Jakarta kita akan sampai di Cirebon dimana dalam stasiun terdapat warung makan yang menjual nasi campur dan kuliner khas Cirebon yakni Empal Gentong. Sebungkus nasi campur dan empal gentong paling mahal dihargai 16 ribu rupiah

Makanya jangan kaget jika anda naik kereta dari Jakarta dan berhenti di stasiun Cirebon sesaat setelah kereta berhenti akan nampak penumpang turun dan berlarian menyerbu warung yang letaknya di sisi sebelah kiri kedatangan kereta. Penumpang juga bisa membeli air mineral botol besar seharga 8 ribu rupiah, mie instan cup seharga 6 ribu rupiah dan cemilan lain dengan harga yang lebih murah daripada beli di reska (restoran kereta).
Sajian kopi hitam ala RESKA
Jika anda tidak ingin repot dan takut akan barang bawaan anda dicuri orang sementara perut tidak mau kompromi lagi, anda datang saja ke gerbong makan kereta atau menunggu kedatangan petugas RESKA di gerbong anda menawarkan nasi goreng atau nasi rames, mie instan cup, kopi dan teh panas serta makanan ringan lainnya. 

Cuman jangan kaget, saya beri sedikit gambaran mengenai harga makanan dan minuman yang dijual di restoran kereta api, untuk di kelas ekonomi tentu saja harga makanan akan lebih murah daripada di kelas bisnis dan eksekutif. Harga nasi rames dan nasi goreng adalah 20 puluh ribu rupiah. Mie instan cup 10 ribu rupiah dengan bonus satu botol air minum botol kecil. Kopi dan teh panas 8 ribu dan 5 ribu rupiah

Penyajian nasi goreng dan games mengalami beberapa kali perubahan, dahulu menggunakan piring keramik dengan sendok dan garpu stainless steel. Sempat menggunakan box makanan dari kertas dengan printing diatasnya RESKA KAI, kini berubah lagi menggunakan box makanan dari plastik, dimana didalamnya sudah ada sendok plastik dan satu lembar tissue makan. Tidak ada yang istimewa dari nasi goreng nya hanya satu butir telur teplok dan krupuk udang ditambah acar sedangkan nasi rames berisi satu potong ayam berbumbu, kering tempe dan acar.

Menu nasi rames RESKA KAI
Sistem MONOPOLI Reska KAI membuat mereka tidak mau berpikir soal diversifikasi produk dan layanan mereka karena merasa tidak ada saingan. Namun jika pola pikir dari departemen RESKA mau sedikit dirubah dengan menambah produk dan layanan mereka bukan tidak mungkin pendapatan mereka akan bertambah sehingga bisa menambah income untuk PT KAI itu sendiri.

Comments

  1. Cerdas sekali... Harga bukan masalah, tapi kandungan gizi yang terkandung bisa saja berkurang, karena makanan Reska itu bukan freshfood (baru dimasak) tapi sebelumnya dimasak dan disimpan di dalam peti, lalu diangetin :(

    ReplyDelete

Post a Comment

Tolong biasakan komentar yang baik setelah membaca, saya akan balas jika pertanyaan sesuai topik. Dan tolong jangan meninggalkan link aktif atau spam. Terima kasih

Popular posts from this blog

Penumpang Julit...... Bawa Kabur Selimut Bus EKA

Selimut fasilitas bus EKA Menyambung artikel sebelumnya yakni trip report naik bus EKA dari Solo ke Purbalingga di akhir perjalanan ketika bus sudah memasuki wilayah kabupaten Purbalingga kondektur mulai membersihkan kursi dan merapikan kembali selimut selimut yang disediakan khusus bagi penumpang.  Setahu saya hanya armada bus EKA tertentu saja yang dilengkapi dengan fasilitas tambahan selimut. Selimut yang disediakan menurut saya cukup bagus dan menarik. Dengan warna menarik dan bahan lembut dan hangat tentu memancing "gairah nakal" tersendiri bagi oknum penumpang.  Ketika kondektur telah sampai di kursi bagian depan dia pun berkata kepada sang sopir. Pak selimute ilang siji maneh! Pak selimutnya hilang lagi satu. Kemudian saat kondektur kembali ke kursinya mulai terdengar percakapan mereka berdua mengenai hilangnya selimut tersebut. Sang kondektur sambar atau mengeluh ini adalah selimut kedua yang hilang dalam kurun satu bulan terakhir. Harga satu selimut itu lu

NAIK ANGKOT APA YA??? DARI STASIUN GUBENG KE TERMINAL BUNGURASIH

Stasiun Surabaya Gubeng Baru Bagi anda yang pertama kali datang ke kota Surabaya dengan menggunakan kereta api, anda harap perhatikan hal ini. Ada dua stasiun besar di Surabaya yakni, Stasiun Gubeng melayani jalur lintas Selatan dan Stasiun Pasar Turi yang melayani jalur lintas Utara.  JALUR LINTAS SELATAN kereta yang mengarah ke Banyuwangi, Malang, Kediri, dan Jakarta (lewat Madiun, Solo dan Jogjakarta), sedangkan  JALUR LINTAS UTARA  (kereta yang mengarah ke Lamongan, Babat, Bojonegoro, dan Jakarta (lewat Semarang).  Sejak tahun 2013 semua kereta api Ekonomi, Bisnis dan Ekskutif berjalan langsung di Stasiun Wonokromo alias tidak berhenti di Wonokromo lagi, jadi sekarang semua kereta api terakhir berhenti di Surabaya Gubeng. Ini jelas agak merepotkan apalagi bagi anda yang ingin melanjutkan perjalanan ke arah Sidoarjo atau ke terminal Bungurasih . Stasiun Surabaya Gubeng Lama Namun perlu anda tahu sebelumnya kenapa ada Stasiun Gubeng Baru dan Stasiun Guben

SMOKING ROOM di bandara Juanda

Smooking room di terminal 1 bandara Juanda  Area merokok di bandara Juanda Surabaya -  Tak mudah sekarang bagi para perokok mencari tempat yang nyaman untuk merokok, apalagi di bandara udara. Kenyataannya memang demikian, sebagai seorang perokok saya juga “Tahu Diri” untuk merokok di tempat yang telah disediakan. Nasib perokok, tambah terjepit karena ruang bebas merokok yang disediakan sangat sempit dan terbatas, padahal jumlah perokok yang berada di ruangan tersebut melebihi kapasitasnya. Kalo sudah demikian saya mesti mengalah daripada bisa “mati berdiri” terpanggang asap rokok hehehehe. Di postingan saya sebelumnya SMOKING ROOM di bandara Soekarno Hatta terminal 1 A, ternyata pihak bandara lebih bijak dengan menyediakan taman di tengah tengah gate sebagai area merokok. Ini tentunya lebih “manusiawi” karena para perokok termasuk saya bisa menikmati “hobby” tersebut dengan nyaman dan tidak tersiksa. Smoking pot di bandara Juanda Lain halnya dengan di bandara Juanda

Archive

Show more