Skip to main content

Artikel Unggulan

Penumpang Julit...... Bawa Kabur Selimut Bus EKA

Gimana Sih Rasanya Naik Kereta Api Mahal "Argo Bromo Anggrek Malam"

Gerbong kereta api Argo Bromo Anggrek Malam

Malam ini adalah malam terakhir aku di Jakarta dan ini adalah akhir petualanganku sebagai seorang PJKA (Pulang Jumat Kembali Ahad) selama 5 tahun. Kusisihkan sebagian uang untuk menikmati akhir perjalananku sebagai alumnus PJKA dengan naik kereta api reguler dengan kelas argo paling tinggi  di Indonesia, yakni KA ARGO BROMO ANGGREK. Selama 5 tahun terakhir ini adalah kali kedua saya naik kereta api mahal ini, pertama kali saya naik Kereta Api Argo Anggrek Pagi dari Surabaya ke Jakarta. Dan yang kedua adalah malam ini.

Kereta api eksekutif ini nampak mencolok dengan gerbong bertuliskan GO GREEN. Walaupun kereta ini memiliki kelas tertinggi namun bukanlah kereta dengan tarif termahal karena masih kalah dengan tarif KA Bima atau KA Gajahyana. 

Saat pertama naik kereta ini sangat tidak nyaman karena gerbongnya terasa bergoyang-goyang tidak stabil, kalau tidak salah saat itu berada di gerbong terakhir. Setelah perjalanan kurang dari 5 jam kereta sampai di Semarang, kereta berhenti untuk naik turun penumpang, saya sempat ngobrol dengan cleaning service kereta OTC atau ON TRIP CLEANING mengatakan memang gerbong satu ini agak tidak beres. Hmm mahal koq tidak beres...
Interior dalam KA Argo Bromo Anggrek

Nomer kursi

Malam ini saya duduk di gerbong 2 kursi 8C atau kursi di tengah gerbong dengan posisi di lorong. Sebelah saya kebetulan seorang cewek, sibuk dengan kegiatan masing masing tentunya hahaha. Tepat jam setengah 10 malam kereta berangkat dari stasiun Gambir Jakarta. Kereta api Argo Anggrek Malam ini memiliki tarif atas 410 ribu rupiah dan tarif bawah 375 ribu rupiah ini memiliki fasilitas reclining seat, bantal leher dan selimut GRATIS tapi jangan dibawa pulang YA :-).

Setelah beranjak dari stasiun dimulai perkenalan dari masing masing awak kereta, semua kelas kereta memilki SOP yang sama yakni memperkenalkan awak keretanya mulai dari masinis, masinis kedua, teknisi, keamanan, prama dan prami serta OTC atau petugas kebersihan.

Sandaran kaki



Kantung penyimpan di kursi
Colokan listrik di masing masing baris kursi



Satu prosedur standar  yang menarik menurut saya karena penumpang paling tidak tahu nama awak awak kereta jadi mungkin saja ada kerabat dari awak awak kereta tersebut yang naik akan menjadi tahu. Di sisi depan bagian dalam gerbong dilengkapi dengan TV layar datar namun percuma juga karena pada posisi bangku ke empat dari depan sudah tidak bisa dengan jelas melihat karena terlalu jauh dan harus mendongak untuk melihatnya.

Fasilitas bagasi barang penumpang cukup besar dan kokoh sehingga bisa menampung banyak barang, di depan kursi terdapat sandaran kaki dan tempat untuk menaruh minuman dan makanan. Steker listrik dengan dua buah colokan adalah fasilitas standar karena di gerbong kereta ekonomi juga telah terpasang.
Bantal kecil 

Selimut


Walaupun cukup nyaman namun susah bagi saya untuk tidur karena kaki yang lumayan panjang hingga terpaksa harus ditekuk juga. Sekitar jam tiga pagi saya terjaga dan melihat bahwa bangku di seberang belakang kosong, rupanya penumpangnya telah turun di Semarang.

Ah tanpa pikir panjang kubawa selimut, bantal, dan tas yang berisi laptop ke kursi tersebut yang kedua duanya telah kosong. Saya tarik ke atas sandaran tangan hingga kursi serasa menjadi satu dan kurebahkan punggung dengan sedikit kaki tertekuk dan lelaplah tidurku, hingga alarm sholat subuh berbunyi.

Dengan sedikit rasa kuatir kutinggalkan tas berisi laptop menuju toilet yang berada di belakang. Ada dua buah toilet dengan posisi berseberangan, tak ada bau pesing tercium, namun guncangan kereta agak menyulitkan untuk mengambil air wudhu di wastafel dan kubasuh kaki menggunakan selang air yang ada.


Wastafel di toilet KA Argo Bromo

Sejurus kemudian telah sampai lagi di kursi saya dan kondisi tas ternyata aman terkendali 86. Jangan salah walaupun naik kereta api mahal dari beberapa info banyak juga maling- maling berkeliaran di dalamnya. 

Sinar matahari mulai menerobos masuk ke dalam gerbong kereta membangunkan tidur saya, kulihat jam di hp ternyata sudah hampir jam 6 pagi. Kunikmati saja sisa setengah jam perjalanan, melewati kebun kebun pohon siwalan di daerah Cerme Gresik, tak lama ada pengumuman bahwa kereta telah tiba di Surabaya, dan petugas kereta mulai menarik selimut yang dipakai penumpang. 

Kereta Argo Bromo Anggrek tiba di Stasiun Surabaya Pasar Turi

Ruang tunggu ekonomi Stasiun Surabaya Pasar Turi

Tepat jam setengah 7 pagi sesuai dengan jadwal kedatangan yang tertera di tiket merapatlah kereta api Eksekutif Argo Bromo Anggrek Malam di Stasiun Surabaya Pasar Turi. Gerbong no 2 yang saya tempati dekat sekali dengan pintu keluar kedatangan kereta, segera kutenteng 3 buah tas ranselku yang penuh dengan bawaan menuju loket pelayanan tiket untuk membatalkan tiket kereta api Lebaran 2016 yang telah saya beli, baca artikelnya SUSAHNYA MENDAPAT TIKET KERETA API LEBARAN.





Tags: "TIPS JITU" Mendapatkan Tiket Kereta LebaranBayar Tiket Kereta Api di ATM BCACara Mencetak Tiket Kereta ApiHal Penting Pemesanan Tiket Kereta secara ONLINEPejuang PJKAKejadian Unik di Kereta ApiLarangan Dalam Gerbong Kereta ApiTips Naik Kereta Api Ekonomi Jarak JauhCara Membatalkan dan Merubah Jadwal Tiket Kereta ApiHarga Makanan dan Minuman di Kereta Api

Comments

  1. Menarik sekali penuturannya,,,,coba membandingkan dulu waktu pertama kali naik argo bromo anggrek malam juga,,,duluuu sekali,,,pas bulan ramadhan,,,,terkesan sama pelayanannya jam 3 an,,,dibangunin,,,sekedar ngasih teh hangat.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Thanks atas komentar dan kunjungannya ke blog saya

      Delete
  2. Untuk saat ini KA reguler termahal di Indonesia Bima dan Gajayana, subkelas A 535.000 sementara Argo Anggrek subkelas A 485.000..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Thanks Mas Rahmad anda sangat kritis dalam ini, mungkin karena jarak tempuh KA BIMA dan Gajayana lebih jauh dari Argo Anggrek jadi lebih mahal sedikit :-)

      Delete
    2. Sepertinya begitu pak, seperti juga Sembrani-Bangunkarta ataupun Jayabaya-Majapahit. Btw, nice review Pak, senang baca trip report seperti ini..

      Delete

Post a Comment

Tolong biasakan komentar yang baik setelah membaca, saya akan balas jika pertanyaan sesuai topik. Dan tolong jangan meninggalkan link aktif atau spam. Terima kasih

Popular posts from this blog

Penumpang Julit...... Bawa Kabur Selimut Bus EKA

Selimut fasilitas bus EKA Menyambung artikel sebelumnya yakni trip report naik bus EKA dari Solo ke Purbalingga di akhir perjalanan ketika bus sudah memasuki wilayah kabupaten Purbalingga kondektur mulai membersihkan kursi dan merapikan kembali selimut selimut yang disediakan khusus bagi penumpang.  Setahu saya hanya armada bus EKA tertentu saja yang dilengkapi dengan fasilitas tambahan selimut. Selimut yang disediakan menurut saya cukup bagus dan menarik. Dengan warna menarik dan bahan lembut dan hangat tentu memancing "gairah nakal" tersendiri bagi oknum penumpang.  Ketika kondektur telah sampai di kursi bagian depan dia pun berkata kepada sang sopir. Pak selimute ilang siji maneh! Pak selimutnya hilang lagi satu. Kemudian saat kondektur kembali ke kursinya mulai terdengar percakapan mereka berdua mengenai hilangnya selimut tersebut. Sang kondektur sambar atau mengeluh ini adalah selimut kedua yang hilang dalam kurun satu bulan terakhir. Harga satu selimut itu lu

NAIK ANGKOT APA YA??? DARI STASIUN GUBENG KE TERMINAL BUNGURASIH

Stasiun Surabaya Gubeng Baru Bagi anda yang pertama kali datang ke kota Surabaya dengan menggunakan kereta api, anda harap perhatikan hal ini. Ada dua stasiun besar di Surabaya yakni, Stasiun Gubeng melayani jalur lintas Selatan dan Stasiun Pasar Turi yang melayani jalur lintas Utara.  JALUR LINTAS SELATAN kereta yang mengarah ke Banyuwangi, Malang, Kediri, dan Jakarta (lewat Madiun, Solo dan Jogjakarta), sedangkan  JALUR LINTAS UTARA  (kereta yang mengarah ke Lamongan, Babat, Bojonegoro, dan Jakarta (lewat Semarang).  Sejak tahun 2013 semua kereta api Ekonomi, Bisnis dan Ekskutif berjalan langsung di Stasiun Wonokromo alias tidak berhenti di Wonokromo lagi, jadi sekarang semua kereta api terakhir berhenti di Surabaya Gubeng. Ini jelas agak merepotkan apalagi bagi anda yang ingin melanjutkan perjalanan ke arah Sidoarjo atau ke terminal Bungurasih . Stasiun Surabaya Gubeng Lama Namun perlu anda tahu sebelumnya kenapa ada Stasiun Gubeng Baru dan Stasiun Guben

SMOKING ROOM di bandara Juanda

Smooking room di terminal 1 bandara Juanda  Area merokok di bandara Juanda Surabaya -  Tak mudah sekarang bagi para perokok mencari tempat yang nyaman untuk merokok, apalagi di bandara udara. Kenyataannya memang demikian, sebagai seorang perokok saya juga “Tahu Diri” untuk merokok di tempat yang telah disediakan. Nasib perokok, tambah terjepit karena ruang bebas merokok yang disediakan sangat sempit dan terbatas, padahal jumlah perokok yang berada di ruangan tersebut melebihi kapasitasnya. Kalo sudah demikian saya mesti mengalah daripada bisa “mati berdiri” terpanggang asap rokok hehehehe. Di postingan saya sebelumnya SMOKING ROOM di bandara Soekarno Hatta terminal 1 A, ternyata pihak bandara lebih bijak dengan menyediakan taman di tengah tengah gate sebagai area merokok. Ini tentunya lebih “manusiawi” karena para perokok termasuk saya bisa menikmati “hobby” tersebut dengan nyaman dan tidak tersiksa. Smoking pot di bandara Juanda Lain halnya dengan di bandara Juanda