Skip to main content

Artikel Unggulan

Penumpang Julit...... Bawa Kabur Selimut Bus EKA

Sejenak di Bandar Udara Ahmad Yani Semarang


Ini kali pertama saya menginjak kota Semarang lewat jalur udara dari Surabaya. Apalagi ada rencana menginap 2 malam di kota Lumpia ini. Kucari beberapa informasi tentang angkutan dari bandara ke lokasi kerja di daerah dekat terminal Terboyo. Yang saya tahu pasti kondisi di dekat terminal utama Semarang ini adalah daerahnya becek dan sering dilanda banjir Rob. 

Cari cari di google ternyata saya dapat untuk angkutan umum mendingan cari taxi di luar airport daripada harus memakai taxi bandara yang antriannya lama, tarifnya berdasarkan zona dan lebih mahal daripada taxi argo tentunya.

Setelah landing, dahi saya berkerenyit melihat kanan kiri bandar udara ini, statusnya airport international namun kecil sekali persis dengan airport Adi Sucipto di Jogjakarta. Baik itu apron, landasan pacunya dan ruang tunggunya. Jauh dibandingkan airport di kota Solo apalagi Surabaya dan Jakarta.


Lepas dari pintu kedatangan, terlihat antrian penumpang yang ingin naik taxi bandara Ahmad Yani. Iseng saya bertanya kepada seorang petugas kebersihan tentang arah menuju jalan keluar. Dia menunjuk ke arah sebelah kiri dan rel kereta api. Ya, kalo jalan kurang lebih 200 meter saja.


Segera saya beranjak menuju gerbang pintu keluar airport Ahmad Yani, belum sampai menyeberang rel kereta, bunyi klakson taxi warna biru membuyarkan lamunan saya, layar jendela mobil terbuka dan dia menawarkan mau kemana saya. Segera saja saya masuk ke dalam taxi daripada harus berjalan lebih jauh.


Setelah perjalanan kurang lebih 3/4 jam karena jalanan agak macet di sekitar terminal Terboyo saya sampai ke lokasi tujuan, hanya dengan membayar 72 ribu rupiah saja. Coba kalau saya naik taxi bandara bisa jadi kena biaya diatas seratus lima puluh ribu rupiah.

Saran dari saya mending kita mencari informasi sebanyak banyaknya sebelum kita traveling, jadi kita bisa safe di budgeting dan tidak mudah dibohongi oleh oknum oknum yang tidak bertanggung jawab.

Comments

Popular posts from this blog

Penumpang Julit...... Bawa Kabur Selimut Bus EKA

Selimut fasilitas bus EKA Menyambung artikel sebelumnya yakni trip report naik bus EKA dari Solo ke Purbalingga di akhir perjalanan ketika bus sudah memasuki wilayah kabupaten Purbalingga kondektur mulai membersihkan kursi dan merapikan kembali selimut selimut yang disediakan khusus bagi penumpang.  Setahu saya hanya armada bus EKA tertentu saja yang dilengkapi dengan fasilitas tambahan selimut. Selimut yang disediakan menurut saya cukup bagus dan menarik. Dengan warna menarik dan bahan lembut dan hangat tentu memancing "gairah nakal" tersendiri bagi oknum penumpang.  Ketika kondektur telah sampai di kursi bagian depan dia pun berkata kepada sang sopir. Pak selimute ilang siji maneh! Pak selimutnya hilang lagi satu. Kemudian saat kondektur kembali ke kursinya mulai terdengar percakapan mereka berdua mengenai hilangnya selimut tersebut. Sang kondektur sambar atau mengeluh ini adalah selimut kedua yang hilang dalam kurun satu bulan terakhir. Harga satu selimut itu lu

NAIK ANGKOT APA YA??? DARI STASIUN GUBENG KE TERMINAL BUNGURASIH

Stasiun Surabaya Gubeng Baru Bagi anda yang pertama kali datang ke kota Surabaya dengan menggunakan kereta api, anda harap perhatikan hal ini. Ada dua stasiun besar di Surabaya yakni, Stasiun Gubeng melayani jalur lintas Selatan dan Stasiun Pasar Turi yang melayani jalur lintas Utara.  JALUR LINTAS SELATAN kereta yang mengarah ke Banyuwangi, Malang, Kediri, dan Jakarta (lewat Madiun, Solo dan Jogjakarta), sedangkan  JALUR LINTAS UTARA  (kereta yang mengarah ke Lamongan, Babat, Bojonegoro, dan Jakarta (lewat Semarang).  Sejak tahun 2013 semua kereta api Ekonomi, Bisnis dan Ekskutif berjalan langsung di Stasiun Wonokromo alias tidak berhenti di Wonokromo lagi, jadi sekarang semua kereta api terakhir berhenti di Surabaya Gubeng. Ini jelas agak merepotkan apalagi bagi anda yang ingin melanjutkan perjalanan ke arah Sidoarjo atau ke terminal Bungurasih . Stasiun Surabaya Gubeng Lama Namun perlu anda tahu sebelumnya kenapa ada Stasiun Gubeng Baru dan Stasiun Guben

SMOKING ROOM di bandara Juanda

Smooking room di terminal 1 bandara Juanda  Area merokok di bandara Juanda Surabaya -  Tak mudah sekarang bagi para perokok mencari tempat yang nyaman untuk merokok, apalagi di bandara udara. Kenyataannya memang demikian, sebagai seorang perokok saya juga “Tahu Diri” untuk merokok di tempat yang telah disediakan. Nasib perokok, tambah terjepit karena ruang bebas merokok yang disediakan sangat sempit dan terbatas, padahal jumlah perokok yang berada di ruangan tersebut melebihi kapasitasnya. Kalo sudah demikian saya mesti mengalah daripada bisa “mati berdiri” terpanggang asap rokok hehehehe. Di postingan saya sebelumnya SMOKING ROOM di bandara Soekarno Hatta terminal 1 A, ternyata pihak bandara lebih bijak dengan menyediakan taman di tengah tengah gate sebagai area merokok. Ini tentunya lebih “manusiawi” karena para perokok termasuk saya bisa menikmati “hobby” tersebut dengan nyaman dan tidak tersiksa. Smoking pot di bandara Juanda Lain halnya dengan di bandara Juanda

Archive

Show more