Skip to main content

Artikel Unggulan

Penumpang Julit...... Bawa Kabur Selimut Bus EKA

TERMINAL JOYOBOYO "MATI SEGAN HIDUP TAK MAU"

Terminal Joyoboyo Surabaya
Jauh sebelum terminal Bungurasih dibangun, saya teringat di sekitar tahun 80-an satu-satunya terminal yang ada di Surabaya adalah terminal Joyoboyo. Setiap kali akan ke rumah kakek di Mojokerto, kita terlebih dahulu ke terminal Joyoboyo untuk naik bus antar kota.

Letak terminal Joyoboyo sendiri adalah di jalan Joyoboyo no 1, berada di depan Kali Wonokromo dan sangat dekat dengan Kebun Binatang Surabaya. Dulunya terminal ini sangat ramai oleh penumpang dan juga bus-bus antar kota. Seingat saya bus bus antar kota yang dulu beroperasi di terminal ini adalah Surya Perdamaian, Sri Lestari, Hasti, Mila, Akas, Baruna, Hafana, Jawa Indah, Kalisari, dll. Namun sepertinya banyak dari bus yang saya sebut diatas telah gulung tikar.

Sayang seperti kebanyakan terminal di saat itu, kesan ruwet, kumuh, becek, bau pesing itu yang masih ada diingatan. Namun kini setelah hampir lebih dari 30 tahun sekilas saya melihat ada banyak perubahan kecuali satu ikon khasnya yakni adanya tugu dengan kaleng biskuit diatasnya. Jika kita dari arah Wonokromo dan hendak ke Gunung Sari atau ke Raya Darmo terlihat jelas kantor pengelola Terminal dan papan tulisan Terminal Joyoboyo berdiri dengan gagah dan cantik.


Angkot angkot ngetem di terminal Joyoboyo
Namun jika anda perhatikan dengan seksama, banyak sekali angkot yang berjejer manis dan teratur di luar terminal. Tidak ada nampak tanda-tanda bahwa angkot angkot tersebut menanti penumpang yang akan menaikinya.

Saya sempat berhenti sejenak di depan terminal, miris ternyata. Tidak banyak penumpang didalam terminal. Terminal yang sudah tertata rapi namun nyatanya fungsinya tidak maksimal. Wajah transportasi umum di negara kita memang aneh menurut saya, transportasi massal seakan tidak terurus, lalu lalang sepeda motor lebih banyak di jalan daripada angkot atau bus kota. 

Ini yang menyebabkan banyak terminal di Surabaya kelihatan sangat sepi dan tidak kelihatan ada aktifitasnya bisa dibilang "Mati Segan Hidup Tak Mau". Sebut saja terminal Bratang, Kenjeran, dan Joyoboyo itu sendiri.

Comments

Popular posts from this blog

Penumpang Julit...... Bawa Kabur Selimut Bus EKA

Selimut fasilitas bus EKA Menyambung artikel sebelumnya yakni trip report naik bus EKA dari Solo ke Purbalingga di akhir perjalanan ketika bus sudah memasuki wilayah kabupaten Purbalingga kondektur mulai membersihkan kursi dan merapikan kembali selimut selimut yang disediakan khusus bagi penumpang.  Setahu saya hanya armada bus EKA tertentu saja yang dilengkapi dengan fasilitas tambahan selimut. Selimut yang disediakan menurut saya cukup bagus dan menarik. Dengan warna menarik dan bahan lembut dan hangat tentu memancing "gairah nakal" tersendiri bagi oknum penumpang.  Ketika kondektur telah sampai di kursi bagian depan dia pun berkata kepada sang sopir. Pak selimute ilang siji maneh! Pak selimutnya hilang lagi satu. Kemudian saat kondektur kembali ke kursinya mulai terdengar percakapan mereka berdua mengenai hilangnya selimut tersebut. Sang kondektur sambar atau mengeluh ini adalah selimut kedua yang hilang dalam kurun satu bulan terakhir. Harga satu selimut itu lu

NAIK ANGKOT APA YA??? DARI STASIUN GUBENG KE TERMINAL BUNGURASIH

Stasiun Surabaya Gubeng Baru Bagi anda yang pertama kali datang ke kota Surabaya dengan menggunakan kereta api, anda harap perhatikan hal ini. Ada dua stasiun besar di Surabaya yakni, Stasiun Gubeng melayani jalur lintas Selatan dan Stasiun Pasar Turi yang melayani jalur lintas Utara.  JALUR LINTAS SELATAN kereta yang mengarah ke Banyuwangi, Malang, Kediri, dan Jakarta (lewat Madiun, Solo dan Jogjakarta), sedangkan  JALUR LINTAS UTARA  (kereta yang mengarah ke Lamongan, Babat, Bojonegoro, dan Jakarta (lewat Semarang).  Sejak tahun 2013 semua kereta api Ekonomi, Bisnis dan Ekskutif berjalan langsung di Stasiun Wonokromo alias tidak berhenti di Wonokromo lagi, jadi sekarang semua kereta api terakhir berhenti di Surabaya Gubeng. Ini jelas agak merepotkan apalagi bagi anda yang ingin melanjutkan perjalanan ke arah Sidoarjo atau ke terminal Bungurasih . Stasiun Surabaya Gubeng Lama Namun perlu anda tahu sebelumnya kenapa ada Stasiun Gubeng Baru dan Stasiun Guben

SMOKING ROOM di bandara Juanda

Smooking room di terminal 1 bandara Juanda  Area merokok di bandara Juanda Surabaya -  Tak mudah sekarang bagi para perokok mencari tempat yang nyaman untuk merokok, apalagi di bandara udara. Kenyataannya memang demikian, sebagai seorang perokok saya juga “Tahu Diri” untuk merokok di tempat yang telah disediakan. Nasib perokok, tambah terjepit karena ruang bebas merokok yang disediakan sangat sempit dan terbatas, padahal jumlah perokok yang berada di ruangan tersebut melebihi kapasitasnya. Kalo sudah demikian saya mesti mengalah daripada bisa “mati berdiri” terpanggang asap rokok hehehehe. Di postingan saya sebelumnya SMOKING ROOM di bandara Soekarno Hatta terminal 1 A, ternyata pihak bandara lebih bijak dengan menyediakan taman di tengah tengah gate sebagai area merokok. Ini tentunya lebih “manusiawi” karena para perokok termasuk saya bisa menikmati “hobby” tersebut dengan nyaman dan tidak tersiksa. Smoking pot di bandara Juanda Lain halnya dengan di bandara Juanda