Skip to main content

Artikel Unggulan

Penumpang Julit...... Bawa Kabur Selimut Bus EKA

SEKILAS MELINTAS DI GELORA 10 NOPEMBER TAMBAKSARI SURABAYA

Gelora 10 Nopember Tambaksari Surabaya
Siapa yang tidak kenal tempat atau lapangan ini, khususnya warga Surabaya. Kalau tidak tahu tempat ini khususnya warga asli Surabaya kebangetan sekali bro. Terletak di jalan Tambaksari, menurut Wikipedia tempat olahraga ini dibangun sekitar tahun 1951, sejak kecil sekitar tahun 80 an tempat ini sudah kokoh berdiri dan terkenal “angker” sebagai markas dari PERSEBAYA.

Dikenal dengan stadiun markas Persebaya dan berkumpulnya bonek-bonek jika sedang mendukung tim kesayangannya berlaga. Saya sendiri beberapa kali masuk ke stadion ini, di tahun 80 ketika ajang tinju lokal masih berjaya dengan petinju favorit saya yakni Hengki Gun. Dan sekali saya menyaksikan secara langsung Persebaya beraksi di kandangnya.

Namun entah apa yang terjadi kini, semenjak kepengurusannya terpecah dan kemelut di tubuh kepengurusan sepak bola Indonesia tidak kunjung berakhir stadion ini sepi dari kegiatan. Namun kegagahan tempat ini masih nampak dari luar, lihat saja gambar emboss atau timbul di dinding dinding luar stadion masih bersih terawat.

Surabaya sebenarnya telah membangun stadion sepakbola baru yakni Gelora Bung Tomo didaerah Benowo dekat dengan Gresik, namun akses menuju stadion baru tersebut saya pikir jauh dari jangkauan kebanyakan bonek karena terletak di pinggiran kota.

Kini Gelora 10 Nopember Tambaksari entah difungsikan untuk apa, mungkin untuk sekolah sekolah sepak bola, atau kegiatan lain di luar olahraga. Namun wajahnya tidak sekotor dulu, para pedagang kaki lima yang biasanya mangkal di depan stadion tidak terlalu banyak kelihatan sekarang, kecuali jika ada even atau pertandingan sepakbola yang digelar.

Comments

Popular posts from this blog

Penumpang Julit...... Bawa Kabur Selimut Bus EKA

Selimut fasilitas bus EKA Menyambung artikel sebelumnya yakni trip report naik bus EKA dari Solo ke Purbalingga di akhir perjalanan ketika bus sudah memasuki wilayah kabupaten Purbalingga kondektur mulai membersihkan kursi dan merapikan kembali selimut selimut yang disediakan khusus bagi penumpang.  Setahu saya hanya armada bus EKA tertentu saja yang dilengkapi dengan fasilitas tambahan selimut. Selimut yang disediakan menurut saya cukup bagus dan menarik. Dengan warna menarik dan bahan lembut dan hangat tentu memancing "gairah nakal" tersendiri bagi oknum penumpang.  Ketika kondektur telah sampai di kursi bagian depan dia pun berkata kepada sang sopir. Pak selimute ilang siji maneh! Pak selimutnya hilang lagi satu. Kemudian saat kondektur kembali ke kursinya mulai terdengar percakapan mereka berdua mengenai hilangnya selimut tersebut. Sang kondektur sambar atau mengeluh ini adalah selimut kedua yang hilang dalam kurun satu bulan terakhir. Harga satu selimut itu lu

NAIK ANGKOT APA YA??? DARI STASIUN GUBENG KE TERMINAL BUNGURASIH

Stasiun Surabaya Gubeng Baru Bagi anda yang pertama kali datang ke kota Surabaya dengan menggunakan kereta api, anda harap perhatikan hal ini. Ada dua stasiun besar di Surabaya yakni, Stasiun Gubeng melayani jalur lintas Selatan dan Stasiun Pasar Turi yang melayani jalur lintas Utara.  JALUR LINTAS SELATAN kereta yang mengarah ke Banyuwangi, Malang, Kediri, dan Jakarta (lewat Madiun, Solo dan Jogjakarta), sedangkan  JALUR LINTAS UTARA  (kereta yang mengarah ke Lamongan, Babat, Bojonegoro, dan Jakarta (lewat Semarang).  Sejak tahun 2013 semua kereta api Ekonomi, Bisnis dan Ekskutif berjalan langsung di Stasiun Wonokromo alias tidak berhenti di Wonokromo lagi, jadi sekarang semua kereta api terakhir berhenti di Surabaya Gubeng. Ini jelas agak merepotkan apalagi bagi anda yang ingin melanjutkan perjalanan ke arah Sidoarjo atau ke terminal Bungurasih . Stasiun Surabaya Gubeng Lama Namun perlu anda tahu sebelumnya kenapa ada Stasiun Gubeng Baru dan Stasiun Guben

SMOKING ROOM di bandara Juanda

Smooking room di terminal 1 bandara Juanda  Area merokok di bandara Juanda Surabaya -  Tak mudah sekarang bagi para perokok mencari tempat yang nyaman untuk merokok, apalagi di bandara udara. Kenyataannya memang demikian, sebagai seorang perokok saya juga “Tahu Diri” untuk merokok di tempat yang telah disediakan. Nasib perokok, tambah terjepit karena ruang bebas merokok yang disediakan sangat sempit dan terbatas, padahal jumlah perokok yang berada di ruangan tersebut melebihi kapasitasnya. Kalo sudah demikian saya mesti mengalah daripada bisa “mati berdiri” terpanggang asap rokok hehehehe. Di postingan saya sebelumnya SMOKING ROOM di bandara Soekarno Hatta terminal 1 A, ternyata pihak bandara lebih bijak dengan menyediakan taman di tengah tengah gate sebagai area merokok. Ini tentunya lebih “manusiawi” karena para perokok termasuk saya bisa menikmati “hobby” tersebut dengan nyaman dan tidak tersiksa. Smoking pot di bandara Juanda Lain halnya dengan di bandara Juanda