Skip to main content

Artikel Unggulan

Penumpang Julit...... Bawa Kabur Selimut Bus EKA

Mencoba Pertama Kali E-Parking atau Parkir Elektronik di Surabaya

Layar Monitor mesin E Parking


Sore ini saya beserta keluarga berniat menikmati udara malam kota Pahlawan. Gerimis kecil saat mobil memasuki daerah sekitar balai kota di jalan Jimerto, celingukan kanan kiri mencari parkir di dekat masjid milik pemkot akhirnya saya parkir di sisi jalan tepat di seberang masjid, mobil berhenti tepat di depan mesin aneh mirip ATM, saya amati sekitar tumben kok tidak ada tukang parkir. Biasanya mereka main semprit saja begitu ada mobil yang hendak parkir tanpa kita tahu keberadaannya dimana. 

Ternyata ada dua bapak pegawai Dishub kota Surabaya yang sedang berjaga-jaga di jalan masuk mengarah ke balaikota sambil berkata "Pak parkirnya disini!.
Mesin E Parking milik pemerintah kota Surabaya
Saya lantas menghampiri dan bertanya sambil menggali informasi mengenai parkir di daerah tersebut, salah satu diantaranya mengarahkan dengan sopan bahwa tepat di depan masjid ada teman petugas lainnya yang akan mengarahkan bagaimana cara parkir elektronik atau otomatis tersebut tersebut.

Kemudian saya beranjak ke tempat yang dimaksud ternyata ada satu petugas Dishub yang kebetulan cewek masih muda lagi, hehehe kesempatan untuk modus sambil cari cari informasi.

Awalnya saya bertanya bagaimana cara memasukkan uang parkir ke mesin E-Parking atau Parkir Elektronik tersebut, pertanyaan konyol tentunya karena saya lihat di mesin parkir itu tidak ada slot untuk memasukkan uang. Dia lantas menjawab, nanti pakai kartu milik saya dulu Pak. Hmm berarti ini nanti ke depan akan memakai sistem kartu langganan atau mirip e toll ticket yang bisa di isi ulang, sayang saya lupa dengan detail menanyakan bagaimana sistem parkir ini ke depan.

Tiket parkir elektronik kota Surabaya

Saya lantas diarahkan ke layar monitor untuk menekan tombol jenis kendaraan apa yang saya pakai, kemudian memasukkan plat nomer kendaraan lantas tombol OK atau setuju untuk memarkir kendaraan.

Terlihat di layar bahwa ongkos parkir untuk mobil adalah 3 ribu rupiah sedangkan motor cuman seribu rupiah itupun berlaku untuk sekali parkir tanpa menghitung lamanya, namun si mbak sempat bilang bahwa ke depan mungkin akan berlaku tarif parkir progressif yang dihitung per jam dan akan bertambah setiap jamnya.

Satu lagi ternyata ujicoba parkir elektronik di Surabaya ini sudah berjalan seminggu berarti sejak tanggal 5 Februari 2017 yang lalu. Semoga dengan adanya parkir elektronik atau E Parking ini bisa memberantas mafia mafia parkir yang sudah merajelala selama ini di Surabaya. 

Comments

Popular posts from this blog

Penumpang Julit...... Bawa Kabur Selimut Bus EKA

Selimut fasilitas bus EKA Menyambung artikel sebelumnya yakni trip report naik bus EKA dari Solo ke Purbalingga di akhir perjalanan ketika bus sudah memasuki wilayah kabupaten Purbalingga kondektur mulai membersihkan kursi dan merapikan kembali selimut selimut yang disediakan khusus bagi penumpang.  Setahu saya hanya armada bus EKA tertentu saja yang dilengkapi dengan fasilitas tambahan selimut. Selimut yang disediakan menurut saya cukup bagus dan menarik. Dengan warna menarik dan bahan lembut dan hangat tentu memancing "gairah nakal" tersendiri bagi oknum penumpang.  Ketika kondektur telah sampai di kursi bagian depan dia pun berkata kepada sang sopir. Pak selimute ilang siji maneh! Pak selimutnya hilang lagi satu. Kemudian saat kondektur kembali ke kursinya mulai terdengar percakapan mereka berdua mengenai hilangnya selimut tersebut. Sang kondektur sambar atau mengeluh ini adalah selimut kedua yang hilang dalam kurun satu bulan terakhir. Harga satu selimut itu lu

NAIK ANGKOT APA YA??? DARI STASIUN GUBENG KE TERMINAL BUNGURASIH

Stasiun Surabaya Gubeng Baru Bagi anda yang pertama kali datang ke kota Surabaya dengan menggunakan kereta api, anda harap perhatikan hal ini. Ada dua stasiun besar di Surabaya yakni, Stasiun Gubeng melayani jalur lintas Selatan dan Stasiun Pasar Turi yang melayani jalur lintas Utara.  JALUR LINTAS SELATAN kereta yang mengarah ke Banyuwangi, Malang, Kediri, dan Jakarta (lewat Madiun, Solo dan Jogjakarta), sedangkan  JALUR LINTAS UTARA  (kereta yang mengarah ke Lamongan, Babat, Bojonegoro, dan Jakarta (lewat Semarang).  Sejak tahun 2013 semua kereta api Ekonomi, Bisnis dan Ekskutif berjalan langsung di Stasiun Wonokromo alias tidak berhenti di Wonokromo lagi, jadi sekarang semua kereta api terakhir berhenti di Surabaya Gubeng. Ini jelas agak merepotkan apalagi bagi anda yang ingin melanjutkan perjalanan ke arah Sidoarjo atau ke terminal Bungurasih . Stasiun Surabaya Gubeng Lama Namun perlu anda tahu sebelumnya kenapa ada Stasiun Gubeng Baru dan Stasiun Guben

SMOKING ROOM di bandara Juanda

Smooking room di terminal 1 bandara Juanda  Area merokok di bandara Juanda Surabaya -  Tak mudah sekarang bagi para perokok mencari tempat yang nyaman untuk merokok, apalagi di bandara udara. Kenyataannya memang demikian, sebagai seorang perokok saya juga “Tahu Diri” untuk merokok di tempat yang telah disediakan. Nasib perokok, tambah terjepit karena ruang bebas merokok yang disediakan sangat sempit dan terbatas, padahal jumlah perokok yang berada di ruangan tersebut melebihi kapasitasnya. Kalo sudah demikian saya mesti mengalah daripada bisa “mati berdiri” terpanggang asap rokok hehehehe. Di postingan saya sebelumnya SMOKING ROOM di bandara Soekarno Hatta terminal 1 A, ternyata pihak bandara lebih bijak dengan menyediakan taman di tengah tengah gate sebagai area merokok. Ini tentunya lebih “manusiawi” karena para perokok termasuk saya bisa menikmati “hobby” tersebut dengan nyaman dan tidak tersiksa. Smoking pot di bandara Juanda Lain halnya dengan di bandara Juanda

Archive

Show more