Skip to main content

Artikel Unggulan

Penumpang Julit...... Bawa Kabur Selimut Bus EKA

PENUMPANG ANEH DI BUS SUGENG RAHAYU PATAS GOLDEN STAR

Bus Sugeng Rahayu Patas melintas di Bypass Krian Sidoarjo

Selepas dari terminal Tirtonadi, bus melaju kencang di jalanan kota Solo yang sudah mulai sepi malam itu. Sekilas saya lihat di baris kedua dari belakang sopir "penumpang aneh" tersebut duduk. Ah, saya tak ada urusan dengannya, mata sudah mulai pedas dan capek ingin tidur, saya dekap erat-erat tas ransel yang penuh dengan barang berharga.

AC bus Sugeng Rahayu Patas ini sangat dingin untuk ukuran saya padahal lubang saluran tepat di atas, belakang dan depan saya sudah tertutup semua namun dinginnya menusuk tulang. Atau mungkin saja karena penumpang bus yang tidak terlalu banyak sehingga AC terasa dingin sekali.

Namun sebelum saya tidur nyenyak, sempat terhenyak karena sopir mulai "berulah" karena ngegas pool dan mungkin angkat kaki dari rem. Siapa yang tak kenal kehandalan sopir-sopir dari Sumber Group baik itu bumel Sumber Selamat, Sugeng Rahayu dan Patas Sugeng Rahayu. Sopir bus yang saya naiki masih berusia muda mungkin sepantaran dengan usia saya, tubuhnya kerempeng dan tidak terlalu tinggi. Logat Jawa Timurnya sangat khas, terkesan kasar dan ceplas ceplos.

Record kecepatan bus Sugeng Rahayu

Saya sempat abadikan record kecepatan bus ini saat lepas dari jalanan Solo arah Sragen. Kecepatan maksimal yang terekam 120 km/jam dengan kecepatan rata-rata selama kurang lebih satu menit tak kurang dari 100 km/jam. Ngeri campur was was, mengingat jalur yang dilewati bukan jalan tol, namun gojekan kemudi sopir dengan nomer lambung 7117 ini lumayan berkelas walaupun tidak terlalu halus. Saya coba pejamkan mata dan akhirnya tertidur di sisa perjalanan menuju Caruban.

Saat sudah terlelap tiba-tiba kondektur berteriak teriak "Istirahat, bangun bangun istirahat 20 menit di Caruban". Setengah gontai saya berjalan menuju ke area makan untuk bus Sugeng Rahayu Patas di RM Utama Caruban Madiun tersebut. Area makan sekarang berada di sebelah kanan dari arah kedatangan, karena lokasi yang lama masih dalam tahap renovasi. 

Rumah Makan Utama Caruban

Untuk penumpang bus Sugeng Rahayu tempat makan dan prasmanan berada di paling ujung dari ruangan, sebelum memasuki ruangan karcis makan anda akan disobek oleh penjaga ruangan. Menu kali ini sama saja seperti yang sudah sudah padahal sekilas saya lihat ada banner di depan pintu masuk ada beberapa pilihan menu yang bisa kita pesan, nyatanya tidak demikian.

Namun untuk kali ini saya merasa puas, sebab rasa masakan dengan menu standard yakni nasi putih hangat, sayur sop, mie goreng, bakwan atau ote ote, ayam goreng tepung dan krupuk dapat kita ambil sepuasnya. Begitu juga dengan teh hangat atau es teh terserah kita mau ambil sebanyak-banyaknya. Agaknya hal ini yang membuat Patas Sugeng Rahayu sedikit lebih unggul dalam segi pelayanan daripada kompetitornya EKA.

Setelah sempat buang air kecil di toilet yang "DIJAGA" oleh penunggunya, entah sebenarnya GRATIS atau tidak fasilitas ini nyatanya si penjaga yang beberapa kali saya lihat adalah orang yang sama menyalakan musik keras keras sambil geleng geleng terkadang memandang sinis pada penumpang yang tidak memberikan uang setelah buang air. Ini jadi POINT kekurangan dibanding kompetitor sebelah yang menggratiskan fasilitas toilet di RM Duta Ngawi.



Sempat jeprat jepret body orange bus Sugeng Rahayu tersebut akhirnya beberapa penumpang naik kedalam bus, namun kejadian yang unik terjadi malam itu. Setelah kondektur menghitung jumlah penumpang ternyata kurang satu orang. Ternyata si "penumpang aneh" yang naik dari Solo tersebut belum kelihatan batang hidungnya. Kondektur berlari ke arah area makan, toilet hampir bolak balik selama tiga kali hampir 5 menit berlalu penumpang tersebut tak ditemukan.

Sopir sempat marah marah kepada kondektur, "Kuwi tanggungjawabmu, mau nang endi wonge?" Itu tanggungjawabmu, kemana orangnya tadi? Si kondektur menjawab "Mau mudun yo tak terke" Tadi turun juga saya antar, just info si penumpang ini membawa tongkat penyangga atau KRUK, mungkin ada kelainan atau masalah dengan kakinya. 

Penumpang lain yang agak kesal lama menunggu "penumpang aneh" ini menghilang menyarankan pada kru bus untuk meninggalkan saja penumpang tersebut dan mengikutkannya di bus berikutnya jika nantinya dia muncul. Sang sopir akhirnya memilih meninggalkan penumpang aneh tersebut di RM Utama Caruban namun sebelumnya ia meminta kondektur menanyakan kepada penumpang adakah diantara penumpang yang kehilangan barang barang miliknya. Untung tak satupun yang kehilangan barang miliknya.

Intuisi sang sopir menurut saya benar karena banyak kejadian dimana ada oknum penjahat yang kadang rela menyamar dan membayar untuk naik bus kelas patas dan melakukan tindak kejahatan pencurian didalam bus saat kru dan penumpang bus terlena tertidur saat perjalanan.

Karena itu saran saya jika sobat melakukan perjalanan jarak jauh menggunakan bus atau kereta api bawa selalu tas yang berisi barang berharga anda jangan ditaruh di bagasi atas, jika turun untuk rehat bawa juga tas tersebut selalu. Kita tidak tahu mungkin saja satu diantara penumpang yang ada bersama kita ada yang berniat buruk.



Comments

Popular posts from this blog

Penumpang Julit...... Bawa Kabur Selimut Bus EKA

Selimut fasilitas bus EKA Menyambung artikel sebelumnya yakni trip report naik bus EKA dari Solo ke Purbalingga di akhir perjalanan ketika bus sudah memasuki wilayah kabupaten Purbalingga kondektur mulai membersihkan kursi dan merapikan kembali selimut selimut yang disediakan khusus bagi penumpang.  Setahu saya hanya armada bus EKA tertentu saja yang dilengkapi dengan fasilitas tambahan selimut. Selimut yang disediakan menurut saya cukup bagus dan menarik. Dengan warna menarik dan bahan lembut dan hangat tentu memancing "gairah nakal" tersendiri bagi oknum penumpang.  Ketika kondektur telah sampai di kursi bagian depan dia pun berkata kepada sang sopir. Pak selimute ilang siji maneh! Pak selimutnya hilang lagi satu. Kemudian saat kondektur kembali ke kursinya mulai terdengar percakapan mereka berdua mengenai hilangnya selimut tersebut. Sang kondektur sambar atau mengeluh ini adalah selimut kedua yang hilang dalam kurun satu bulan terakhir. Harga satu selimut itu lu

NAIK ANGKOT APA YA??? DARI STASIUN GUBENG KE TERMINAL BUNGURASIH

Stasiun Surabaya Gubeng Baru Bagi anda yang pertama kali datang ke kota Surabaya dengan menggunakan kereta api, anda harap perhatikan hal ini. Ada dua stasiun besar di Surabaya yakni, Stasiun Gubeng melayani jalur lintas Selatan dan Stasiun Pasar Turi yang melayani jalur lintas Utara.  JALUR LINTAS SELATAN kereta yang mengarah ke Banyuwangi, Malang, Kediri, dan Jakarta (lewat Madiun, Solo dan Jogjakarta), sedangkan  JALUR LINTAS UTARA  (kereta yang mengarah ke Lamongan, Babat, Bojonegoro, dan Jakarta (lewat Semarang).  Sejak tahun 2013 semua kereta api Ekonomi, Bisnis dan Ekskutif berjalan langsung di Stasiun Wonokromo alias tidak berhenti di Wonokromo lagi, jadi sekarang semua kereta api terakhir berhenti di Surabaya Gubeng. Ini jelas agak merepotkan apalagi bagi anda yang ingin melanjutkan perjalanan ke arah Sidoarjo atau ke terminal Bungurasih . Stasiun Surabaya Gubeng Lama Namun perlu anda tahu sebelumnya kenapa ada Stasiun Gubeng Baru dan Stasiun Guben

SMOKING ROOM di bandara Juanda

Smooking room di terminal 1 bandara Juanda  Area merokok di bandara Juanda Surabaya -  Tak mudah sekarang bagi para perokok mencari tempat yang nyaman untuk merokok, apalagi di bandara udara. Kenyataannya memang demikian, sebagai seorang perokok saya juga “Tahu Diri” untuk merokok di tempat yang telah disediakan. Nasib perokok, tambah terjepit karena ruang bebas merokok yang disediakan sangat sempit dan terbatas, padahal jumlah perokok yang berada di ruangan tersebut melebihi kapasitasnya. Kalo sudah demikian saya mesti mengalah daripada bisa “mati berdiri” terpanggang asap rokok hehehehe. Di postingan saya sebelumnya SMOKING ROOM di bandara Soekarno Hatta terminal 1 A, ternyata pihak bandara lebih bijak dengan menyediakan taman di tengah tengah gate sebagai area merokok. Ini tentunya lebih “manusiawi” karena para perokok termasuk saya bisa menikmati “hobby” tersebut dengan nyaman dan tidak tersiksa. Smoking pot di bandara Juanda Lain halnya dengan di bandara Juanda

Archive

Show more