Skip to main content

Artikel Unggulan

Penumpang Julit...... Bawa Kabur Selimut Bus EKA

SEDIKIT MELONGOK KE DALAM GARASI BUS EKA MIRA

Garasi Bus EKA-MIRA

Sempat dua kali saya masuk ke garasi atau pool bus Eka dan Mira ini di Jalan Raya Gilang No. 10, Gilang, Taman, Gilang, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur 61257, Indonesia, dengan nomer telepon 031-88198899

Pertama ketika mengantar tamu antar jemput saya dari Sulawesi yang hendak melanjutkan perjalanannya ke Magelang. Tak ada yang istimewa dari garasi bus ini, tempatnya kelihatan kecil kalau dilihat dari saat kita masuk. Namun kenyataannya tempat tersebut berbentuk "NGANTONG" atau seperti kantung yakni melebar ke arah dalam.

Di sisi kanan pintu masuk ada pos sekuriti dimana petugas akan mencatat nopol setiap bus Eka atau Mira yang masuk ataupun keluar. Sedangkan di sisi kiri setelah pintu gerbang terdapat musholla tempat biasanya calon penumpang menunggu bus yang akan ditumpangi.

Lebih jauh masuk ke dalam ada bangku-bangku panjang yang tak banyak jumlahnya untuk penumpang yang sedang menunggu. Dan didekatnya ada kantor pusat kendali perjalanan sekaligus kendali keamanan.

Bus EKA double glass deck terbaru
Lebih jauh lagi ke belakang barulah terdapat garasi yang sesungguhnya, puluhan bus Eka dan Mira berjajar rapi didalamnya. Bus-bus yang baru datang di parkir dahulu dan mendapat pengecekan dari montir montir handal. Untuk PO dengan jumlah armada yang banyak dan beroperasi selama 24 jam tentu saja faktor keselamatan bagi para penumpang menjadi syarat utamanya. 

Sopir dan kernet yang baru datang dan tidak menginap di garasi langsung menuju tempat absensi untuk kemudian melihat jadwal keberangkatan mereka. Setiap awak bus yakni kernet atau kondektur dan sopir selalu digilir bergantian sehingga mereka tidak pernah pergi bekerja dengan satu orang yang sama tiap harinya.

Saya kurang tahu apakah di PO ini mengenal istilah "batangan" yakni satu mobil atau bus dengan nopol tertentu yang hanya dikendarai oleh pengemudi yang sama. Karena dulu ada teman saya eks sopir handal dari kompetitor sebelah mengatakan bahwa kalau di tempatnya bekerja bus yang digunakannya adalah sama setiap harinya.

Dan yang membuat saya penasaran sampai saat ini adalah bus EKA Manohara dan bus EKA SHD atau double glass, keberuntungan tidak memihak saya karena sampai saat ini belum pernah menaiki kedua bus tersebut.

Memang tidak semua sopir bus EKA memiliki kehandalan dalam menggoyang kendali kemudi, namun di puluhan kali saya naik armada ini kebanyakan saya puas dengan layanannya. Ada dua orang sopir yang menurut saya terbaik cuman saya lupa nomor lambungnya, yang pertama mungkin sopir EKA jurusan Yogya Magelang pengemudinya sudah berumur namun santun dalam bicara dan gocekannya sangat halus walaupun dalam kondisi ngebut.

Yang kedua adalah sopir EKA Semarang an logatnya dari awal saya sudah mengira dia bukan dari Jawa ternyata benar dia dari Sumatera, saya ingat betul dengan sopir satu ini karena tas saya pernah ketinggalan didalam bus yang dia kendalikan. Untung dan terima kasih tas tersebut berhasil saya dapatkan kembali berkat bantuan dari sekuriti bus EKA yang saya temui di garasi. [simak pengalaman tas tertinggal di bus EKA] Sopir yang satu ini sangat halus goyangan kemudinya dan jarang sekali menekan tombol klakson kalau tidak terpaksa.

Thanks to all EKA crew, sebagai bus mania saya ucapkan terima kasih atas pelayanannya selama ini.

Comments

Popular posts from this blog

Penumpang Julit...... Bawa Kabur Selimut Bus EKA

Selimut fasilitas bus EKA Menyambung artikel sebelumnya yakni trip report naik bus EKA dari Solo ke Purbalingga di akhir perjalanan ketika bus sudah memasuki wilayah kabupaten Purbalingga kondektur mulai membersihkan kursi dan merapikan kembali selimut selimut yang disediakan khusus bagi penumpang.  Setahu saya hanya armada bus EKA tertentu saja yang dilengkapi dengan fasilitas tambahan selimut. Selimut yang disediakan menurut saya cukup bagus dan menarik. Dengan warna menarik dan bahan lembut dan hangat tentu memancing "gairah nakal" tersendiri bagi oknum penumpang.  Ketika kondektur telah sampai di kursi bagian depan dia pun berkata kepada sang sopir. Pak selimute ilang siji maneh! Pak selimutnya hilang lagi satu. Kemudian saat kondektur kembali ke kursinya mulai terdengar percakapan mereka berdua mengenai hilangnya selimut tersebut. Sang kondektur sambar atau mengeluh ini adalah selimut kedua yang hilang dalam kurun satu bulan terakhir. Harga satu selimut itu lu

NAIK ANGKOT APA YA??? DARI STASIUN GUBENG KE TERMINAL BUNGURASIH

Stasiun Surabaya Gubeng Baru Bagi anda yang pertama kali datang ke kota Surabaya dengan menggunakan kereta api, anda harap perhatikan hal ini. Ada dua stasiun besar di Surabaya yakni, Stasiun Gubeng melayani jalur lintas Selatan dan Stasiun Pasar Turi yang melayani jalur lintas Utara.  JALUR LINTAS SELATAN kereta yang mengarah ke Banyuwangi, Malang, Kediri, dan Jakarta (lewat Madiun, Solo dan Jogjakarta), sedangkan  JALUR LINTAS UTARA  (kereta yang mengarah ke Lamongan, Babat, Bojonegoro, dan Jakarta (lewat Semarang).  Sejak tahun 2013 semua kereta api Ekonomi, Bisnis dan Ekskutif berjalan langsung di Stasiun Wonokromo alias tidak berhenti di Wonokromo lagi, jadi sekarang semua kereta api terakhir berhenti di Surabaya Gubeng. Ini jelas agak merepotkan apalagi bagi anda yang ingin melanjutkan perjalanan ke arah Sidoarjo atau ke terminal Bungurasih . Stasiun Surabaya Gubeng Lama Namun perlu anda tahu sebelumnya kenapa ada Stasiun Gubeng Baru dan Stasiun Guben

SMOKING ROOM di bandara Juanda

Smooking room di terminal 1 bandara Juanda  Area merokok di bandara Juanda Surabaya -  Tak mudah sekarang bagi para perokok mencari tempat yang nyaman untuk merokok, apalagi di bandara udara. Kenyataannya memang demikian, sebagai seorang perokok saya juga “Tahu Diri” untuk merokok di tempat yang telah disediakan. Nasib perokok, tambah terjepit karena ruang bebas merokok yang disediakan sangat sempit dan terbatas, padahal jumlah perokok yang berada di ruangan tersebut melebihi kapasitasnya. Kalo sudah demikian saya mesti mengalah daripada bisa “mati berdiri” terpanggang asap rokok hehehehe. Di postingan saya sebelumnya SMOKING ROOM di bandara Soekarno Hatta terminal 1 A, ternyata pihak bandara lebih bijak dengan menyediakan taman di tengah tengah gate sebagai area merokok. Ini tentunya lebih “manusiawi” karena para perokok termasuk saya bisa menikmati “hobby” tersebut dengan nyaman dan tidak tersiksa. Smoking pot di bandara Juanda Lain halnya dengan di bandara Juanda

Archive

Show more