Skip to main content

Artikel Unggulan

Penumpang Julit...... Bawa Kabur Selimut Bus EKA

Jumlah Unyeng Unyeng Di Kepala, Mitos atau Sebuah Kebetulan??

Unyeng unyeng dua di kepala
Saat saya masih kecil almarhum Ibu sering mengatakan dan bercerita mengenai anak yang memiliki dua buah unyeng-unyeng di ubun-ubun kepalanya. Beliau mengatakan bahwa apabila seorang anak terutama laki-laki jika mempunyai dua buah unyeng unyeng di kepala maka anak tersebut akan "petakilan" alias banyak tingkah dan tidak bisa diam.

Saya hanya menyimpan dalam dalam perkataan Beliau tersebut hingga suatu saat "Upik Abu" tercinta melahirkan buah hati cinta kita berdua seorang bayi laki-laki kurang lebih tiga tahun yang lalu. 

Saat masih kecil jagoan saya ini cenderung diam dan tak banyak tingkah, hingga usia satu setengah tahun tak banyak perkataan yang diucapkan, istri saya pun sempat khawatir kalau si kecil telat dalam berbicara.  


Piki "anak laki-laki saya"

Lepas dari itu saya luput mengamati bahwa "Piki" begitu kami memanggilnya ternyata memiliki unyeng unyeng berjumlah dua biji di kepalanya. Hingga menginjak usia dua tahun lebih barulah ketahuan, sedikit saja mendengar pembicaraan kami dia sudah bisa menirukan, tingkahnya kadang membuat Upik Abu kerepotan. 

Seakan tidak memiliki rasa capek dan lelah dia selalu berpindah dari satu tempat ke tempat lain, selalu bosan dengan hal-hal yang itu saja dan ingin mencoba hal yang baru yang bahkan kita tidak pernah memikirkannya. 

Saya selaku ayah tentunya punya rasa khawatir jikalau dia bermain yang membahayakan dirinya, karena itu mata saya tidak pernah luput dari apa yang dilakukannya. 

Permainan yang kita belikan tak akan bisa bertahan lama paling dua hari saja dia sudah bosan, atau kalau tidak pasti sudah "protol" alias sudah tak berbentuk karena dipretelinya.  

Bagi saya itu kreatif namun yo kok keterlaluan hauahahah. Saya dan istri hanya saling mengingatkan dan menyabarkan diri,  memaklumi bahwa anak laki laki kita memang kreatif. 

Saat diajak pergi arisan PKK di perumahan dikala anak seusianya dipangku dan duduk manis dengan ibunya, lain halnya dengan  anak saya  malah nyemplung di kolam tetangga yang ketempatan. Istri saya hanya bisa mengelus dada,  dan beristigfar. 

Sekarang saya dan istri coba menyertakan Piki ikut Play Group walaupun didalamnya usianya masih terbilang sangat muda dibanding teman temannya.  

Istri yang mendampingi setiap harinya saat sekolah hanya bisa berkata. Bahwa dari dalam kelas nama anak saya lah yang sering dipanggil gurunya karena tidak bisa duduk diam dan sering berdiri diatas meja,  namun di sisi lain disaat temannya tidak ada yang berani maju ditunjuk untuk menyanyi anak saya dengan santainya maju ke depan dan menyanyi dengan lancar.

Aneh memang padahal di saat pelajaran kelihatan tidak memperhatikan namun dia bisa menghafal apa yang diajarkan gurunya.

Satu hal di rumah yang bisa membuat dia duduk tenang adalah melihat channel You Tube di ponsel. Sebenarnya ini kebiasaan buruk namun apa daya saat kesulitan untuk menyuapi makan istri saya terpaksa memberi kesempatan dia untuk melihat chanel kesukaannya. 

Hmm saya berharap semoga kelak anak saya menjadi anak sholeh dan berbakti kepada kedua orangtua. Semoga mitos unyeng-unyeng dua hanyalah sekedar mitos dan tidak memiliki pengaruh ke masa depan anak saya.  Amin. 

Comments

Popular posts from this blog

Penumpang Julit...... Bawa Kabur Selimut Bus EKA

Selimut fasilitas bus EKA Menyambung artikel sebelumnya yakni trip report naik bus EKA dari Solo ke Purbalingga di akhir perjalanan ketika bus sudah memasuki wilayah kabupaten Purbalingga kondektur mulai membersihkan kursi dan merapikan kembali selimut selimut yang disediakan khusus bagi penumpang.  Setahu saya hanya armada bus EKA tertentu saja yang dilengkapi dengan fasilitas tambahan selimut. Selimut yang disediakan menurut saya cukup bagus dan menarik. Dengan warna menarik dan bahan lembut dan hangat tentu memancing "gairah nakal" tersendiri bagi oknum penumpang.  Ketika kondektur telah sampai di kursi bagian depan dia pun berkata kepada sang sopir. Pak selimute ilang siji maneh! Pak selimutnya hilang lagi satu. Kemudian saat kondektur kembali ke kursinya mulai terdengar percakapan mereka berdua mengenai hilangnya selimut tersebut. Sang kondektur sambar atau mengeluh ini adalah selimut kedua yang hilang dalam kurun satu bulan terakhir. Harga satu selimut itu lu

NAIK ANGKOT APA YA??? DARI STASIUN GUBENG KE TERMINAL BUNGURASIH

Stasiun Surabaya Gubeng Baru Bagi anda yang pertama kali datang ke kota Surabaya dengan menggunakan kereta api, anda harap perhatikan hal ini. Ada dua stasiun besar di Surabaya yakni, Stasiun Gubeng melayani jalur lintas Selatan dan Stasiun Pasar Turi yang melayani jalur lintas Utara.  JALUR LINTAS SELATAN kereta yang mengarah ke Banyuwangi, Malang, Kediri, dan Jakarta (lewat Madiun, Solo dan Jogjakarta), sedangkan  JALUR LINTAS UTARA  (kereta yang mengarah ke Lamongan, Babat, Bojonegoro, dan Jakarta (lewat Semarang).  Sejak tahun 2013 semua kereta api Ekonomi, Bisnis dan Ekskutif berjalan langsung di Stasiun Wonokromo alias tidak berhenti di Wonokromo lagi, jadi sekarang semua kereta api terakhir berhenti di Surabaya Gubeng. Ini jelas agak merepotkan apalagi bagi anda yang ingin melanjutkan perjalanan ke arah Sidoarjo atau ke terminal Bungurasih . Stasiun Surabaya Gubeng Lama Namun perlu anda tahu sebelumnya kenapa ada Stasiun Gubeng Baru dan Stasiun Guben

SMOKING ROOM di bandara Juanda

Smooking room di terminal 1 bandara Juanda  Area merokok di bandara Juanda Surabaya -  Tak mudah sekarang bagi para perokok mencari tempat yang nyaman untuk merokok, apalagi di bandara udara. Kenyataannya memang demikian, sebagai seorang perokok saya juga “Tahu Diri” untuk merokok di tempat yang telah disediakan. Nasib perokok, tambah terjepit karena ruang bebas merokok yang disediakan sangat sempit dan terbatas, padahal jumlah perokok yang berada di ruangan tersebut melebihi kapasitasnya. Kalo sudah demikian saya mesti mengalah daripada bisa “mati berdiri” terpanggang asap rokok hehehehe. Di postingan saya sebelumnya SMOKING ROOM di bandara Soekarno Hatta terminal 1 A, ternyata pihak bandara lebih bijak dengan menyediakan taman di tengah tengah gate sebagai area merokok. Ini tentunya lebih “manusiawi” karena para perokok termasuk saya bisa menikmati “hobby” tersebut dengan nyaman dan tidak tersiksa. Smoking pot di bandara Juanda Lain halnya dengan di bandara Juanda