Skip to main content

Artikel Unggulan

Penumpang Julit...... Bawa Kabur Selimut Bus EKA

Kelemahan Mebel atau Furniture Berbahan MDF dan Partikel Board

Mebel dari kayu re-cycle

Mebel atau furniture bisa dibilang kebutuhan sekunder, namun di kalangan tertentu bisa jadi adalah sarana menunjukkan prestise seseorang. Di Indonesia kebutuhan akan mebel atau perabot rumah tangga berupa kursi, meja dan almari tentu sangat besar sebanding dengan jumlah penduduknya. 

Mayoritas furniture yang dibuat oleh pabrikan besar adalah berbahan baku alternatif pengganti kayu yakni MDF atau medium density fiberboard dan juga PB atau partikel board. Sedangkan di sisi lain mebel juga disuplai oleh pengrajin mebel skala rumahan dan menengah yang umumnya datang dari pulau Jawa seperti Cirebon, Solo, Jepara dan Pasuruan. Mebel yang dihasilkan rata rata berbahan baku alam seperti kayu dan rotan.

Topik kali ini membahas kelemahan mebel berbahan baku MDF dan partikel board hasil pabrikan skala besar yang biasa kita jumpai di swalayan dan supermarket besar dan juga merambah di toko-toko mebel pinggir jalan. [Simak tips memilih furniture minimalis]


sumber: wessexpictures.com

Kelemahan mebel berbahan baku MDF dan Partikel Board tersebut adalah sebagai berikut:
1. Umumnya mebel pabrikan yang berupa almari, meja, kursi dan lain sebagainya berbahan dasar MDF dan PB. Kedua bahan tersebut rentan sekali jika bersentuhan dengan kelembaban atau air. Walaupun dalam produksinya pabrik tentu saja telah memperhitungkan hal tersebut sebagai satu titik lemahnya.

Kedua bahan tersebut dibuat dari serbuk dan remah kayu, jika MDF dibuat dari serbuk kayu halus maka kebalikannya PB terbuat dari serpihan hasil gergaji kayu yang agak kasar untuk kemudian dicampur dengan lem dan bahan lainnya dan kemudian dipadatkan dan dibentuk menjadi lapisan lapisan seperti plywood atau kayu lapis.

Saat dibentuk menjadi mebel bahan tersebut akan disamak atau dilapisi lagi dengan veneer atau lapisan kayu tipis baik itu veneer asli maupun sintetis. Namun kebanyakan yang dipakai adalah sintetis untuk pasar lokal. Karena veneer asli berharga mahal dengan perbandingan harga yang lumayan.

Lapisan inilah yang akan melindungi bahan dasar dari kelembaban udara dan air, namun dengan tebal yang tidak seberapa dan agak mudah terkelupas hal ini tidak bisa dijadikan jaminan furniture awet.

Jika mebel ini terkena air atau diletakkan di tempat dengan kelembaban tinggi terus menerus maka bahan dasarnya akan mengembang karena menyerap kelelembaban berlebih.  Dan efeknya adalah furniture menjadi cepat rapuh.

2. Riskan atau mudah jamuran. Mebel pabrikan yang anda ditempatkan mepet sekali dengan dinding atau tembok maka akam cepat sekali berjamur pada posisi back panel atau panel belakangnya. Hal itu ditandai dengan bercak bercak berwarna putih keabu-abuan.

Jika ini terjadi cepat copot saja panel belakang tersebut atau sekalian jemur mebel anda di sinar matahari untuk mengurangi perkembangan jamurnya. Jangan pernah menggunakan lap basah untuk membersihkan jamur tersebut, karena hal itu justru akan menambah perkembangan jamur. Bersihkan dengan kain kering lalu jemur.

3. Lemah dari segi konstruksi. Jika anda memutuskan membeli dan merakit sendiri mebel yang anda beli tentunya anda bisa tahu, bagaimana dan apa yang digunakan untuk merakit mebel tersebut. Ya, mebel pabrikan hanya menggunakan dowel atau pin kayu, mur dan baut serta washer dan lock washer sebagai penguat konstruksinya. Perkecualian untuk kursi dan meja meja tertentu.

Dari sudut pandang orang mebel tentu tahu konstruksi semacam itu sangatlah lemah. Kalah jauh dengan mebel lokal yang minim menggunakan kosntruksi adu manis atau tongue and grove, tenon mortized, dan beberapa model joint lainnya.

Itulah beberapa kelemahan mebel skala pabrikan, namun jangan lupa dibalik kelemahan tentu saja ada kelebihan yang akan saya jelaskan di artikel berikutnya.

Comments

  1. Tapi kelebihannya kayu mdf bisa dijadikan sebagai partisi geser dan cukup baik untuk meredam suara

    ReplyDelete

Post a Comment

Tolong biasakan komentar yang baik setelah membaca, saya akan balas jika pertanyaan sesuai topik. Dan tolong jangan meninggalkan link aktif atau spam. Terima kasih

Popular posts from this blog

Penumpang Julit...... Bawa Kabur Selimut Bus EKA

Selimut fasilitas bus EKA Menyambung artikel sebelumnya yakni trip report naik bus EKA dari Solo ke Purbalingga di akhir perjalanan ketika bus sudah memasuki wilayah kabupaten Purbalingga kondektur mulai membersihkan kursi dan merapikan kembali selimut selimut yang disediakan khusus bagi penumpang.  Setahu saya hanya armada bus EKA tertentu saja yang dilengkapi dengan fasilitas tambahan selimut. Selimut yang disediakan menurut saya cukup bagus dan menarik. Dengan warna menarik dan bahan lembut dan hangat tentu memancing "gairah nakal" tersendiri bagi oknum penumpang.  Ketika kondektur telah sampai di kursi bagian depan dia pun berkata kepada sang sopir. Pak selimute ilang siji maneh! Pak selimutnya hilang lagi satu. Kemudian saat kondektur kembali ke kursinya mulai terdengar percakapan mereka berdua mengenai hilangnya selimut tersebut. Sang kondektur sambar atau mengeluh ini adalah selimut kedua yang hilang dalam kurun satu bulan terakhir. Harga satu selimut itu lu

NAIK ANGKOT APA YA??? DARI STASIUN GUBENG KE TERMINAL BUNGURASIH

Stasiun Surabaya Gubeng Baru Bagi anda yang pertama kali datang ke kota Surabaya dengan menggunakan kereta api, anda harap perhatikan hal ini. Ada dua stasiun besar di Surabaya yakni, Stasiun Gubeng melayani jalur lintas Selatan dan Stasiun Pasar Turi yang melayani jalur lintas Utara.  JALUR LINTAS SELATAN kereta yang mengarah ke Banyuwangi, Malang, Kediri, dan Jakarta (lewat Madiun, Solo dan Jogjakarta), sedangkan  JALUR LINTAS UTARA  (kereta yang mengarah ke Lamongan, Babat, Bojonegoro, dan Jakarta (lewat Semarang).  Sejak tahun 2013 semua kereta api Ekonomi, Bisnis dan Ekskutif berjalan langsung di Stasiun Wonokromo alias tidak berhenti di Wonokromo lagi, jadi sekarang semua kereta api terakhir berhenti di Surabaya Gubeng. Ini jelas agak merepotkan apalagi bagi anda yang ingin melanjutkan perjalanan ke arah Sidoarjo atau ke terminal Bungurasih . Stasiun Surabaya Gubeng Lama Namun perlu anda tahu sebelumnya kenapa ada Stasiun Gubeng Baru dan Stasiun Guben

SMOKING ROOM di bandara Juanda

Smooking room di terminal 1 bandara Juanda  Area merokok di bandara Juanda Surabaya -  Tak mudah sekarang bagi para perokok mencari tempat yang nyaman untuk merokok, apalagi di bandara udara. Kenyataannya memang demikian, sebagai seorang perokok saya juga “Tahu Diri” untuk merokok di tempat yang telah disediakan. Nasib perokok, tambah terjepit karena ruang bebas merokok yang disediakan sangat sempit dan terbatas, padahal jumlah perokok yang berada di ruangan tersebut melebihi kapasitasnya. Kalo sudah demikian saya mesti mengalah daripada bisa “mati berdiri” terpanggang asap rokok hehehehe. Di postingan saya sebelumnya SMOKING ROOM di bandara Soekarno Hatta terminal 1 A, ternyata pihak bandara lebih bijak dengan menyediakan taman di tengah tengah gate sebagai area merokok. Ini tentunya lebih “manusiawi” karena para perokok termasuk saya bisa menikmati “hobby” tersebut dengan nyaman dan tidak tersiksa. Smoking pot di bandara Juanda Lain halnya dengan di bandara Juanda

Archive

Show more