Skip to main content

Artikel Unggulan

Penumpang Julit...... Bawa Kabur Selimut Bus EKA

JALAN GULA BAGIAN DARI KOTA TUA SURABAYA YANG "TERPINGGIRKAN"

Jalan Gula Surabaya

Tak semua orang Surabaya tahu dengan pasti dimana keberadaan jalan ini. Mungkin termasuk saya juga yang notabene warga asli Surabaya, lahir dan besar di kota Pahlawan ini. Entah siapa yang mempopulerkan jalan ini sebagai lokasi atau obyek foto keren seperti sekarang. Bisa jadi seorang blogger, traveller atau backpacker yang menjadikan tempat ini populer seperti sekarang.

Jalan Gula sendiri adalah sebuah jalan atau gang kecil berukuran 1.5 meter yang tembus dengan perkampungan di belakangnya. Tembok lusuh dari bangunan di sisi samping gang menambah kesan tua, begitu juga jendela rusak dan dinding bata tembok yang mulai lapuk. 

Oleh sebagian pemburu foto atau foto hunter dan traveller blogger tempat ini memiliki kesan tersendiri, tak jarang foto foto pre wedding juga dilakukan di tempat ini. Mungkin saja bagi orang biasa tak ada yang istimewa dari tempat ini namun bagi penggemar fotografi tentu saja ada kesan lain yang bisa ditangkap dari kamera di gang ini.

Jalan Gula berada di daerah Bongkaran, Pabean Cantian, Surabaya, Jawa Timur. Hanya beberapa ratus meter saja dari Jembatan Merah dan Kya Kya Kembang Jepun. Untuk bisa ke tempat wisata ini dari luar kota anda bisa tempuh dari terminal bus Bungurasih kemudian naik bus kota ke Jembatan Merah baik Patas lewat tol atau biasa yang lewat tengah kota. Turun di depan Jembatan Merah Plaza lalu menyeberangi Jembatan Merah dan berbelok ke gang sebelah kanan setelah jembatan.

Jalan Gula berada di kompleks kota Tua Surabaya dimana di area tersebut sering disebut Bongkaran karena memang banyak terjadi aktifitas bongkar muat barang grosir di pusat perkulakan Kembang Jepun. Menyusuri daerah tersebut anda akan bertemu dengan bangunan-bangunan tua tak terawat di sebelah kiri jalan Gula ada Klenteng Tua, tak nampak sama sekali jika di daerah itu ada obyek foto terkenal.


Jalan Bongkaran, Surabaya
Saya kurang tahu persis kondisi keamanan daerah ini sekarang, namun dulu wilayah ini terkenal rawan kejahatan mengingat daerahnya yang sepi dari aktifitas saat malam menjelang. Saya tak menyarankan anda mendatangi tempat ini saat malam hari kecuali jika berombongan. Ada baiknya saat sore dan pagi hari dimana aktifitas di sekitarnya belum terlalu ramai.

Sangat disayangkan memang jalan Gula sebagai bagian dari sejarah Kota Lama Surabaya tidak mendapat perhatian khusus pemkot Surabaya sebagai tempat untuk menarik wisatawan luar daerah. Jika saya bandingkan dengan wisata kota Tua Jakarta dan Kota Lama Semarang, maka Surabaya ketinggalan beberapa langkah.

Hmm andaikata bu Risma selaku walikota Surabaya dan jajarannya bisa lebih memperhatikan akan hal ini, bisa jadi kawasan Kota Tua Surabaya saat malam hari tidak akan sepi seperti sekarang melainkan dipenuhi wisatawan untuk berlibur seperti yang saya lihat di Jakarta dan Semarang [simak wisata murah di Kota Tua Semarang]. Di sisi lain pendapatan daerah Surabaya dari sisi pariwisata juga akan meningkat. Ke jalan Gula naik bus tingkat Suroboyo.

Incoming search term:
#Jalan Gula
#Kota Lama Surabaya
#Jembatan Merah
#Wisata Surabaya
#Obyek foto menarik di Surabaya
#Bus Double Deck Suroboyo

Comments

Popular posts from this blog

Penumpang Julit...... Bawa Kabur Selimut Bus EKA

Selimut fasilitas bus EKA Menyambung artikel sebelumnya yakni trip report naik bus EKA dari Solo ke Purbalingga di akhir perjalanan ketika bus sudah memasuki wilayah kabupaten Purbalingga kondektur mulai membersihkan kursi dan merapikan kembali selimut selimut yang disediakan khusus bagi penumpang.  Setahu saya hanya armada bus EKA tertentu saja yang dilengkapi dengan fasilitas tambahan selimut. Selimut yang disediakan menurut saya cukup bagus dan menarik. Dengan warna menarik dan bahan lembut dan hangat tentu memancing "gairah nakal" tersendiri bagi oknum penumpang.  Ketika kondektur telah sampai di kursi bagian depan dia pun berkata kepada sang sopir. Pak selimute ilang siji maneh! Pak selimutnya hilang lagi satu. Kemudian saat kondektur kembali ke kursinya mulai terdengar percakapan mereka berdua mengenai hilangnya selimut tersebut. Sang kondektur sambar atau mengeluh ini adalah selimut kedua yang hilang dalam kurun satu bulan terakhir. Harga satu selimut itu lu

NAIK ANGKOT APA YA??? DARI STASIUN GUBENG KE TERMINAL BUNGURASIH

Stasiun Surabaya Gubeng Baru Bagi anda yang pertama kali datang ke kota Surabaya dengan menggunakan kereta api, anda harap perhatikan hal ini. Ada dua stasiun besar di Surabaya yakni, Stasiun Gubeng melayani jalur lintas Selatan dan Stasiun Pasar Turi yang melayani jalur lintas Utara.  JALUR LINTAS SELATAN kereta yang mengarah ke Banyuwangi, Malang, Kediri, dan Jakarta (lewat Madiun, Solo dan Jogjakarta), sedangkan  JALUR LINTAS UTARA  (kereta yang mengarah ke Lamongan, Babat, Bojonegoro, dan Jakarta (lewat Semarang).  Sejak tahun 2013 semua kereta api Ekonomi, Bisnis dan Ekskutif berjalan langsung di Stasiun Wonokromo alias tidak berhenti di Wonokromo lagi, jadi sekarang semua kereta api terakhir berhenti di Surabaya Gubeng. Ini jelas agak merepotkan apalagi bagi anda yang ingin melanjutkan perjalanan ke arah Sidoarjo atau ke terminal Bungurasih . Stasiun Surabaya Gubeng Lama Namun perlu anda tahu sebelumnya kenapa ada Stasiun Gubeng Baru dan Stasiun Guben

SMOKING ROOM di bandara Juanda

Smooking room di terminal 1 bandara Juanda  Area merokok di bandara Juanda Surabaya -  Tak mudah sekarang bagi para perokok mencari tempat yang nyaman untuk merokok, apalagi di bandara udara. Kenyataannya memang demikian, sebagai seorang perokok saya juga “Tahu Diri” untuk merokok di tempat yang telah disediakan. Nasib perokok, tambah terjepit karena ruang bebas merokok yang disediakan sangat sempit dan terbatas, padahal jumlah perokok yang berada di ruangan tersebut melebihi kapasitasnya. Kalo sudah demikian saya mesti mengalah daripada bisa “mati berdiri” terpanggang asap rokok hehehehe. Di postingan saya sebelumnya SMOKING ROOM di bandara Soekarno Hatta terminal 1 A, ternyata pihak bandara lebih bijak dengan menyediakan taman di tengah tengah gate sebagai area merokok. Ini tentunya lebih “manusiawi” karena para perokok termasuk saya bisa menikmati “hobby” tersebut dengan nyaman dan tidak tersiksa. Smoking pot di bandara Juanda Lain halnya dengan di bandara Juanda

Archive

Show more