Skip to main content

Artikel Unggulan

Penumpang Julit...... Bawa Kabur Selimut Bus EKA

SEPINYA ORDER GOJEK "INIKAH AKHIR MIMPI MANIS OJEK ONLINE"

Driver ojek online

Tak terasa sudah lebih dari enam tahun Gojek moda transportasi berbasis aplikasi menemani keseharian masyarakat Indonesia. Terobosan fenomenal karya anak bangsa ini diawal awal tahun berdirinya membuat terbelalak banyak kalangan karena terbukti bisa memberikan nilai tambah bagi pengemudi atau driver dan bagi penggunanya.

Cerita dan pengalaman para driver ojek online ini bisa meraup penghasilan yang "LUMAYAN" menghiasi berbagai surat kabar dan media elektronik serta media sosial online. Di tahun tahun awal rata-rata pengemudi ojek online bisa membawa uang bersih diatas 200 ribu rupiah per harinya.

Namun seiring waktu, banyak pesaing baru muncul seperti Uber, GRAB, OKEJek, Jeger, Blujek, Ojek Syari, dll maka kue rejeki itupun akhirnya terbagi-bagi. Khusus untuk Grab dan Uber adalah kompetitor paling sengit diantara yang lain. Dengan nama dan dukungan teknologi serta finansial yang mapan keduanya menjadi pesaing utama Gojek.

Di samping pesaing utama itu, driver gojek juga mendapat pesaing internal yakni sesama driver. Penerimaan driver baru adalah sebab utamanya, bertambah banyaknya pengemudi Gojekb menjadikan porsi rejeki semakin tak karuan.

Apalagi kebijakan internal perusahaan yang dari waktu ke waktu semakin menghimpit pengemudi, pengurangan jumlah Bonus, pengurangan jumlah Point untuk masing-masing trip semakin menyulitkan pengemudi mendapatkan bonus harian. Point yang didapat untuk Go Ride kini hanya 1 untuk setiap kali tarikan tanpa mengindahkan jarak, walaupun sebagai kompensasinya jumlah uang cash yang didapat sedikit lebih tinggi dari sebelumnya.

Di sisi pelanggan pun nampaknya terjadi pergeseran, tarif Gojek yang lebih tinggi dari yang lain paling tidak menjadi penyebab berpalingnya mereka ke pesaing yang lain. Begitu juga minimnya promo promo dari Gojek mungkin sedikit memberikan andil terhadap sepinya orderan.

Namun dugaan terkuat adalah aplikasi Gojek untuk driver tidak lagi mengirim atau membroadcast order dari customer secara menyeluruh melainkan ke beberapa driver saja yang memiliki kriteria tertentu saja diantaranya rating atau performa, perhitungan jarak, dll. Dugaan ini adalah yang paling kuat diantara faktor yang lain.

Kenapa sampai terjadi hal sedemikian? Driver juga dituding sebagai penyebabnya, ada diantara driver yang bermain curang yakni mengoprek HP dan aplikasi standard Gojek. Memakai fake GPS yang bisa mengacaukan posisi, dll. Itulah kenapa banyak kita dengar driver Gojek yang kena SUSPEND massal atau bahkan PM (Putus Mitra). Hal itu bahkan menimpa tanpa pandang bulu kepada driver yang jujur dan taat pada peraturan.

Sepinya order Gojek ini mulai terjadi sesudah lebaran 2017 kemarin hingga saat ini sudah hampir dua bulan berselang. Hal ini diyakinkan dari pengakuan beberapa teman saya yang juga driver Gojek di Surabaya, Semarang dan Jakarta. Untuk yang di Surabaya teman saya berkata sehari dia hanya mendapatkam 2 kali orderan saja. Begitu juga dengan yang di Semarang. Miris sekali mendrngarnya, khususnys untuk teman yang menjadikan hal itu sebagai pekerjaan utamanya.

Well, sekali lagi sangat susah memang membuat sistem secara database atau komputerisasi terhadap sekian puluh ribu driver, apalagi menyangkut performa dan pembagian order secara online. Entah algoritma apa dibalik itu saya pun tak paham :-)


Tags:

- Order gojek sepi
- Nasib ojek online
- Pendapatan ojek online
- Suspend Gojek

Comments

Popular posts from this blog

Penumpang Julit...... Bawa Kabur Selimut Bus EKA

Selimut fasilitas bus EKA Menyambung artikel sebelumnya yakni trip report naik bus EKA dari Solo ke Purbalingga di akhir perjalanan ketika bus sudah memasuki wilayah kabupaten Purbalingga kondektur mulai membersihkan kursi dan merapikan kembali selimut selimut yang disediakan khusus bagi penumpang.  Setahu saya hanya armada bus EKA tertentu saja yang dilengkapi dengan fasilitas tambahan selimut. Selimut yang disediakan menurut saya cukup bagus dan menarik. Dengan warna menarik dan bahan lembut dan hangat tentu memancing "gairah nakal" tersendiri bagi oknum penumpang.  Ketika kondektur telah sampai di kursi bagian depan dia pun berkata kepada sang sopir. Pak selimute ilang siji maneh! Pak selimutnya hilang lagi satu. Kemudian saat kondektur kembali ke kursinya mulai terdengar percakapan mereka berdua mengenai hilangnya selimut tersebut. Sang kondektur sambar atau mengeluh ini adalah selimut kedua yang hilang dalam kurun satu bulan terakhir. Harga satu selimut itu lu

NAIK ANGKOT APA YA??? DARI STASIUN GUBENG KE TERMINAL BUNGURASIH

Stasiun Surabaya Gubeng Baru Bagi anda yang pertama kali datang ke kota Surabaya dengan menggunakan kereta api, anda harap perhatikan hal ini. Ada dua stasiun besar di Surabaya yakni, Stasiun Gubeng melayani jalur lintas Selatan dan Stasiun Pasar Turi yang melayani jalur lintas Utara.  JALUR LINTAS SELATAN kereta yang mengarah ke Banyuwangi, Malang, Kediri, dan Jakarta (lewat Madiun, Solo dan Jogjakarta), sedangkan  JALUR LINTAS UTARA  (kereta yang mengarah ke Lamongan, Babat, Bojonegoro, dan Jakarta (lewat Semarang).  Sejak tahun 2013 semua kereta api Ekonomi, Bisnis dan Ekskutif berjalan langsung di Stasiun Wonokromo alias tidak berhenti di Wonokromo lagi, jadi sekarang semua kereta api terakhir berhenti di Surabaya Gubeng. Ini jelas agak merepotkan apalagi bagi anda yang ingin melanjutkan perjalanan ke arah Sidoarjo atau ke terminal Bungurasih . Stasiun Surabaya Gubeng Lama Namun perlu anda tahu sebelumnya kenapa ada Stasiun Gubeng Baru dan Stasiun Guben

SMOKING ROOM di bandara Juanda

Smooking room di terminal 1 bandara Juanda  Area merokok di bandara Juanda Surabaya -  Tak mudah sekarang bagi para perokok mencari tempat yang nyaman untuk merokok, apalagi di bandara udara. Kenyataannya memang demikian, sebagai seorang perokok saya juga “Tahu Diri” untuk merokok di tempat yang telah disediakan. Nasib perokok, tambah terjepit karena ruang bebas merokok yang disediakan sangat sempit dan terbatas, padahal jumlah perokok yang berada di ruangan tersebut melebihi kapasitasnya. Kalo sudah demikian saya mesti mengalah daripada bisa “mati berdiri” terpanggang asap rokok hehehehe. Di postingan saya sebelumnya SMOKING ROOM di bandara Soekarno Hatta terminal 1 A, ternyata pihak bandara lebih bijak dengan menyediakan taman di tengah tengah gate sebagai area merokok. Ini tentunya lebih “manusiawi” karena para perokok termasuk saya bisa menikmati “hobby” tersebut dengan nyaman dan tidak tersiksa. Smoking pot di bandara Juanda Lain halnya dengan di bandara Juanda

Archive

Show more