Skip to main content

Artikel Unggulan

Penumpang Julit...... Bawa Kabur Selimut Bus EKA

KE TERMINAL TERBOYO DARI BANDARA AHMAD YANI SEMARANG

Halte BRT di bandara Ahmad Yani Semarang

Tidak seperti di Surabaya atau Jakarta, di bandara Ahmad Yani Semarang tidak kita jumpai bus DAMRI yang menghubungkan bandara dengan terminal bus terdekat. Yang ada hanya taxi resmi bandara dan beberapa agen travel. [Updater terbaru] kini dengan beroperasinya bandara yang baru di daerah Tambakharjo, saat saya berkesempatan menginjakkan kaki untuk pertama kali di bandara Ahmad Yani baru tersebut, saya melihat ada armada bus BRT yang beroperasi dan melewati terminal kedatangan dan keberangkatan.

Namun jika anda lagi bokek atau tipis isi dompet anda bisa naik bus trans Semarang atau BRT yang letak haltenya sekitar 300 meter dari pintu keluar bandara. Sekitar 200 meter dari gapura bandara. Hanya dengan 3 ribu rupiah saja anda sudah bisa menjelajah kota Semarang. Tak perlu memiliki kartu BRT layanan transportasi ini masih menerima pembayaran secara tunai.

Bus BRT yang melewati bandara Ahmad Yani ini biasanya yang berwarna merah dengan ukuran sedang atau biasa kita sebut bus 3/4. Beberapa bulan terakhir saya tidak lagi melihat petugas BRT yang berjaga dalam halte kecil tersebut.

Halte tersebut sangat kecil hanya bisa menampung 4 orang dengan bangku panjangnya, jika hujan alamat dah calon penumpang yang menunggu akan basah karena tempat itu tidak sepenuhnya tertutup. Ironi sebenarnya, fasilitas umum yang nampaknya kurang terawat "atau" memang sengaja dibuat seperti itu agar tak banyak orang menggunakan moda transportasi tersebut.

Anda yang hendak ke terminal Terboyo yang jaraknya kira-kira 15 kilometer dari Bandara Ahmad Yani tidak bisa langsung ke terminal melainkan harus transit di Halte Imam Bonjol, entah mengapa saya kurang tahu??? Padahal jika ditempuh dari arteri yakni keluar area bandara ke arah kiri kemudian lurus saja adalah jalur terpendek menuju terminal. Namun selama ini saya tak pernah mendapati bus BRT dengan tujuan langsung ke Terboyo.

Tunggu saja beberapa saat di halte tersebut, jika nampak bus merah melintas dan berhenti sejenak di halte itu bilang saja tujuan anda kemana. Biasanya jika ke Terboyo saya selalu bilang hendak ke Imam Bonjol untuk kemudian transit ke Terboyo dengan bus lainnya.

Jangan membuang waktu anda terlalu lama di halte tersebut untuk menunggu BRT yang mengarah langsung ke terminal Terboyo karena sejauh pengalaman saya tidak pernah menjumpai. Tanya saja ke petugas yang ada di bus apakah bus itu mampir ke Imam Bonjol, Poncol atau Tawang. Jika iya, segera naik. Dan di halte seperti diatas anda bisa ganti bus.

Lebih baik anda turun dan transit di halte Imam Bonjol karena haltenya lumayan besar dan hampir semua bus BRT akan transit di tempat itu. Sekian informasi dari saya semoga bermanfaat bagi anda yang hendak melanjutkan perjalanan dari bandara Ahmad Yani ke terminal Terboyo Semarang. Silahkan Simak Jadwal BRT, dan Koridor BRT Semarang. 

Comments

Post a Comment

Tolong biasakan komentar yang baik setelah membaca, saya akan balas jika pertanyaan sesuai topik. Dan tolong jangan meninggalkan link aktif atau spam. Terima kasih

Popular posts from this blog

Penumpang Julit...... Bawa Kabur Selimut Bus EKA

Selimut fasilitas bus EKA Menyambung artikel sebelumnya yakni trip report naik bus EKA dari Solo ke Purbalingga di akhir perjalanan ketika bus sudah memasuki wilayah kabupaten Purbalingga kondektur mulai membersihkan kursi dan merapikan kembali selimut selimut yang disediakan khusus bagi penumpang.  Setahu saya hanya armada bus EKA tertentu saja yang dilengkapi dengan fasilitas tambahan selimut. Selimut yang disediakan menurut saya cukup bagus dan menarik. Dengan warna menarik dan bahan lembut dan hangat tentu memancing "gairah nakal" tersendiri bagi oknum penumpang.  Ketika kondektur telah sampai di kursi bagian depan dia pun berkata kepada sang sopir. Pak selimute ilang siji maneh! Pak selimutnya hilang lagi satu. Kemudian saat kondektur kembali ke kursinya mulai terdengar percakapan mereka berdua mengenai hilangnya selimut tersebut. Sang kondektur sambar atau mengeluh ini adalah selimut kedua yang hilang dalam kurun satu bulan terakhir. Harga satu selimut itu lu

NAIK ANGKOT APA YA??? DARI STASIUN GUBENG KE TERMINAL BUNGURASIH

Stasiun Surabaya Gubeng Baru Bagi anda yang pertama kali datang ke kota Surabaya dengan menggunakan kereta api, anda harap perhatikan hal ini. Ada dua stasiun besar di Surabaya yakni, Stasiun Gubeng melayani jalur lintas Selatan dan Stasiun Pasar Turi yang melayani jalur lintas Utara.  JALUR LINTAS SELATAN kereta yang mengarah ke Banyuwangi, Malang, Kediri, dan Jakarta (lewat Madiun, Solo dan Jogjakarta), sedangkan  JALUR LINTAS UTARA  (kereta yang mengarah ke Lamongan, Babat, Bojonegoro, dan Jakarta (lewat Semarang).  Sejak tahun 2013 semua kereta api Ekonomi, Bisnis dan Ekskutif berjalan langsung di Stasiun Wonokromo alias tidak berhenti di Wonokromo lagi, jadi sekarang semua kereta api terakhir berhenti di Surabaya Gubeng. Ini jelas agak merepotkan apalagi bagi anda yang ingin melanjutkan perjalanan ke arah Sidoarjo atau ke terminal Bungurasih . Stasiun Surabaya Gubeng Lama Namun perlu anda tahu sebelumnya kenapa ada Stasiun Gubeng Baru dan Stasiun Guben

SMOKING ROOM di bandara Juanda

Smooking room di terminal 1 bandara Juanda  Area merokok di bandara Juanda Surabaya -  Tak mudah sekarang bagi para perokok mencari tempat yang nyaman untuk merokok, apalagi di bandara udara. Kenyataannya memang demikian, sebagai seorang perokok saya juga “Tahu Diri” untuk merokok di tempat yang telah disediakan. Nasib perokok, tambah terjepit karena ruang bebas merokok yang disediakan sangat sempit dan terbatas, padahal jumlah perokok yang berada di ruangan tersebut melebihi kapasitasnya. Kalo sudah demikian saya mesti mengalah daripada bisa “mati berdiri” terpanggang asap rokok hehehehe. Di postingan saya sebelumnya SMOKING ROOM di bandara Soekarno Hatta terminal 1 A, ternyata pihak bandara lebih bijak dengan menyediakan taman di tengah tengah gate sebagai area merokok. Ini tentunya lebih “manusiawi” karena para perokok termasuk saya bisa menikmati “hobby” tersebut dengan nyaman dan tidak tersiksa. Smoking pot di bandara Juanda Lain halnya dengan di bandara Juanda