Skip to main content

Artikel Unggulan

Penumpang Julit...... Bawa Kabur Selimut Bus EKA

SEJENAK DI TAMAN INDIE RESTO MALANG


Nama restoran ini cukup terkenal di kota Malang, apalagi di kalangan pecinta kuliner dan wisatawan baik lokal maupun mancanegara. Dengan menyajikan konsep tradisional dan suguhan kuliner baik lokal maupun campuran tempat ini banyak dikunjungi orang setiap harinya.

Lokasi dari Taman Indie Resto ini dapat dengan mudah anda jangkau dari Surabaya menuju Malang tepatnya sebelum fly over Arjosari anda pilih jalur ke kiri atau ke arah bawah dan tidak naik fly over tersebut, kemudian anda lurus saja ke ambil jalur kiri dan kemudian berbelok lurus hingga menemukan pertigaan lalu anda belok ke kanan ke arah perumahan Araya Kota Malang atau ke arah bandara Abdurahman Saleh.

Perhatikan jalur sebelah kiri anda setelah menemukan jalan masuk ke kota Araya masuk saja ke dalamnya dan lurus saja hingga kira-kira 2 kilometer, sebelum anda menemukan jembatan Araya anda berbelok saja ke kiri, nah di situ lah letak Indie Resto, terdapat parkir mobil yang sangat luas dan penjagaan dari sekuriti yang ramah pelayanannya.

Alamat lengkap dari restoran Taman Indie adalah di Jl. Lawang Sewu Golf No. 2-18, Kota Araya, Pandanwangi, Blimbing, Kota Malang, Jawa Timur dengan nomer telp (0341) 417777 dengan jam buka mulai dari jam 10 pagi sampai 10 malam.


Disambut dengan pintu masuk rumah tradisional atau GEBYOK terdapat beberapa pajangan foto di sisi kanan dan kiri pintu masuk beberapa puluh artis yang sempat berkunjung ke restoran ini. Saya yang datang kurang lebih jam setengah 8 malam bersama tamu dari Philipina saat itu disambut dengan gerimis kecil yang membasahi kota Malang sore sampai malam hari.

Melihat tatanan restoran yang bernuansa etnis tamu saya kegirangan dan segera mengambil kameranya untuk mengabadikan momen tersebut, hingga saya terpaksa menunggu agak lama hanya sekedar untuk mencari meja tempat dimana kami akan duduk. Kurang lebih setengah jam, akhirnya kami memilih tempat yang tak jauh dari pintu masuk dimana tepat agak jauh di depan ada panggung yang menyajikan “LIVE MUSIC”.

Segera saya memanggil waitress atau pelayan untuk memberikan daftar menu, dan rupanya dua orang cewek teman saya asal Philipina ini kebingungan mencari menu yang enak dan belum pernah mereka coba sebelumnya. Hingga saya putuskan pelayan kembali lagi beberapa saat setelah mereka berdua memilih menunya. 




Akhirnya saya memilih menu bakmi jowo, sedangkan tamu memilih, sop iga, gurame mulut kering, sambal pencit, terong penyet, untuk minuman saya memesan ronde hangat, sedangkan tamu saya lupa apa yang mereka pesan. Tak lupa hidangan pembuka atau appetizer berupa lumpia, cumi goreng kering, dan tahu isi.

Tak berapa lama kemudian muncul pesanan minuman kami, ronde hangat pas sekali menemani malam hari yang dingin tersebut, suasana malam itu sangat romantis sebenarnya. Gemericik air hujan, suara serangga malam dan hiburan live musik serasa menjadi satu.

Akhirnya hidangan utama muncul, dan wow…wow… porsinya lumayan banyak untuk ukuran saya sekalipun…pas dengan harganya J segera saya nikmati Bakmi Jowo yang lumayan banyak porsinya itu, nampak beberapa tambahan isi berupa udang, cumi dan ayam.

Selepas puas menikmati hidangan malam itu, tamu saya rupanya tertarik untuk membeli beberapa mainan tradisional dan juga kuliner khas dari Indonesia. Keripik tempe, dan beberapa makanan kering saya lupa dia bawa ke kasir tak lupa mainan dakon dia juga bawa untuk oleh-oleh anaknya di Singapura.

Untuk beberapa menu yang kami pesan dengan rasa yang enak dan porsi yang lumayan banyak, pantas dengan harga yang kami harus banyar tak lebih dari 500 ribu rupiah saat itu. 

So, bagi sobat yang berlibur ke kota Malang tak ada salahnya mampir ke restoran Taman Indie yang terletak didalam perumahan kota Araya Malang.

Comments

Popular posts from this blog

Penumpang Julit...... Bawa Kabur Selimut Bus EKA

Selimut fasilitas bus EKA Menyambung artikel sebelumnya yakni trip report naik bus EKA dari Solo ke Purbalingga di akhir perjalanan ketika bus sudah memasuki wilayah kabupaten Purbalingga kondektur mulai membersihkan kursi dan merapikan kembali selimut selimut yang disediakan khusus bagi penumpang.  Setahu saya hanya armada bus EKA tertentu saja yang dilengkapi dengan fasilitas tambahan selimut. Selimut yang disediakan menurut saya cukup bagus dan menarik. Dengan warna menarik dan bahan lembut dan hangat tentu memancing "gairah nakal" tersendiri bagi oknum penumpang.  Ketika kondektur telah sampai di kursi bagian depan dia pun berkata kepada sang sopir. Pak selimute ilang siji maneh! Pak selimutnya hilang lagi satu. Kemudian saat kondektur kembali ke kursinya mulai terdengar percakapan mereka berdua mengenai hilangnya selimut tersebut. Sang kondektur sambar atau mengeluh ini adalah selimut kedua yang hilang dalam kurun satu bulan terakhir. Harga satu selimut itu lu

NAIK ANGKOT APA YA??? DARI STASIUN GUBENG KE TERMINAL BUNGURASIH

Stasiun Surabaya Gubeng Baru Bagi anda yang pertama kali datang ke kota Surabaya dengan menggunakan kereta api, anda harap perhatikan hal ini. Ada dua stasiun besar di Surabaya yakni, Stasiun Gubeng melayani jalur lintas Selatan dan Stasiun Pasar Turi yang melayani jalur lintas Utara.  JALUR LINTAS SELATAN kereta yang mengarah ke Banyuwangi, Malang, Kediri, dan Jakarta (lewat Madiun, Solo dan Jogjakarta), sedangkan  JALUR LINTAS UTARA  (kereta yang mengarah ke Lamongan, Babat, Bojonegoro, dan Jakarta (lewat Semarang).  Sejak tahun 2013 semua kereta api Ekonomi, Bisnis dan Ekskutif berjalan langsung di Stasiun Wonokromo alias tidak berhenti di Wonokromo lagi, jadi sekarang semua kereta api terakhir berhenti di Surabaya Gubeng. Ini jelas agak merepotkan apalagi bagi anda yang ingin melanjutkan perjalanan ke arah Sidoarjo atau ke terminal Bungurasih . Stasiun Surabaya Gubeng Lama Namun perlu anda tahu sebelumnya kenapa ada Stasiun Gubeng Baru dan Stasiun Guben

SMOKING ROOM di bandara Juanda

Smooking room di terminal 1 bandara Juanda  Area merokok di bandara Juanda Surabaya -  Tak mudah sekarang bagi para perokok mencari tempat yang nyaman untuk merokok, apalagi di bandara udara. Kenyataannya memang demikian, sebagai seorang perokok saya juga “Tahu Diri” untuk merokok di tempat yang telah disediakan. Nasib perokok, tambah terjepit karena ruang bebas merokok yang disediakan sangat sempit dan terbatas, padahal jumlah perokok yang berada di ruangan tersebut melebihi kapasitasnya. Kalo sudah demikian saya mesti mengalah daripada bisa “mati berdiri” terpanggang asap rokok hehehehe. Di postingan saya sebelumnya SMOKING ROOM di bandara Soekarno Hatta terminal 1 A, ternyata pihak bandara lebih bijak dengan menyediakan taman di tengah tengah gate sebagai area merokok. Ini tentunya lebih “manusiawi” karena para perokok termasuk saya bisa menikmati “hobby” tersebut dengan nyaman dan tidak tersiksa. Smoking pot di bandara Juanda Lain halnya dengan di bandara Juanda